Pemerintah melalui, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), sedang melakukan riset terkait mobile test kit Covid-19.
Hal itu diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta.
Bambang mengatakan mobile test kit ini setara dengan laboratorium Biosafety Level (BSL) 2. Mobile test kit ini diharapkan dapat mendukung pemeriksaan swab test dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Dalam waktu tidak lebih dari satu bulan BPPT akan mengembangkan mobile test kit. Ini terutama untuk tempat-tempat yang belum dilengkapi dengan laboratorium BSL 2. Semoga ini membantu dan dibuat dalam bentuk mobile," ujarnya.
Selain mobile test kit, Bambang menyebut BPPT sedang melakukan riset terkait rapid test yang berbasis antigen.
Dalam waktu 1-2 bulan ke depan, Ia menyebut sudah bisa diproduksi sebanyak 100 ribu. Sambil menunggu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 akan mendatangkan rapid test dari luar negeri.
"Tim BPPT bisa produksi rapid test, kita tahu tak seakurat test PCR, tapi paling tidak membantu screening awal," kata Bambang.
Terkait penanganan Covid-19, Kemenrsitek/BRIN sudah membentuk konsorsium. Konsorsium itu beranggotakan lembaga penelitian di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN seperti LIPI, beberapa perguruan tinggi (PT), Litbang Kemenkes serta melibatkan dunia usaha baik swasta maupun BUMN.
"Dari konsorsium tersebut kami menyusun rapat kerja. Difokuskan membantu mencegah, mendeteksi cepat Covid-19, melalui riset dan inovasi, seperti vaksin, suplemen, pengobatan dan teknologi kesehatan Covid-19," ujar Bambang.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR