Pandemi corona yang menyerang Indonesia mempengaruhi banyak sektor ekonomi, termasuk startup penyedia layanan penyelenggaraan acara dan perjalanan.
Untungnya, Tiket.com, Loket dan Traveloka menyiapkan strategi bisnis untuk tetap melayani pengguna selama pandemi corona.
Tiket.com menggelar kampanye bertajuk ‘Berbagi Sehat’. Melalui program itu, pengguna bisa menukarkan TIX point dalam jumlah tertentu di platform. TIX Point merupakan loyalty point yang didapat pengguna saat memesan tiket pesawat atau hotel di platform. Hasilnya, akan digunakan perusahaan untuk membeli alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis di seluruh Indonesia.
“Kita bisa membantu saudara yang sedang berjuang melawan Covid-19 melalui kanal donasi TIX Point,” ujar Campaign Manager Tiket.com Muhammad Anugraha Arisha dalam siaran pers.
Sejak Februari lalu, perusahaan rintisan itu juga menyediak Health Pack berisikan masker dan hand sanitizer kepada masyarakat di Stasiun MRT Lebak Bulus, Stasiun MRT Senayan, dan Airport Transfer Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Selain itu, Tiket.com bekerja sama dengan Citilink membagikan hand sanitizer, masker dan minuman herbal kepada penumpang.
Senior Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati sempat mengatakan, penjualan tiket pesawat internasional menurun sejak virus corona mewabah di Tiongkok. Sedangkan untuk penjualan domestik masih normal hingga pertengahan Maret lalu.
"Sampai saat ini memang penurunan terjadi untuk produk internasional baik produk flight (penerbangan) maupun hotel," ujar Yosi.
Tren penjualan sektor online travel agent (OTA) memang sedang dalam fase low season karena awal tahun. Hanya saja, Yosi mencatat bahwa penjualan tiket makin anjlok sejak adanya kasus positif virus corona di Tanah Air.
"Masyarakat jadi membatasi kegiatan bepergian," kata Yosi.
Selain Tiket.com, Traveloka terdampak pandemi corona. Permintaan bantuan terkait uang kembali (refund) dan mengubah jadwal (reschedule) tiket pesawat dan hotel naik 10 kali lipat akibat pandemi.
Unicorn Tanah Air itu pun memperkuat sistem back end untuk memenuhi permintaan tersebut. Startup penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup berbasis digital ini mencatat, ada ribuan permintaan bantuan masuk dalam semenit. Permintaan itu masuk dari telepon, email, aplikasi, media sosial, dan kanal lain.
Chief Marketing Officer Traveloka Dionisius Nathaniel mengimbau pengguna untuk mengecek Syarat dan Ketentuan yang ditetapkan oleh masing-masing partner termasuk maskapai, hotel, dan lainnya.
Selain itu, memastikan ketentuan yang tertera pada e-voucher yang dimiliki.
“Kami terus berkoordinasi secara intensif dengan seluruh partner mengenai kebijakan terkini untuk situasi Covid-19. Namun, kami juga meminta kesediaan pengguna untuk mengirimkan informasi tertulis dari pihak maskapai maupun hotel apabila informasi yang diterima berbeda dari yang kami sampaikan,” kata Dionisius dalam siaran pers.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR