Setelah 5i, realme kembali meluncurkan ponsel pintar yang bidik segmen entry-level melalui seri teranyar yaitu C3. Meski ditawarkan dengan harga terjangkau, realme tetap menghadirkan beberapa fasilitas unggulan menarik di kelasnya.
Di antaranya multikamera belakang yang berjumlah tiga. Meski demikian, ukuran resolusinya memang tidak terlalu besar, yakni 12 MP kamera utama, 2 MP depth sensor, dan 2 MP kamera makro. Ketiga kamera ini tersusun secara vertikal dalam satu bingkai dengan fisik agak menonjol. Di sebelahnya terdapat lampu kilat dengan tulisan AI Super Camera. Sensor sidik jari juga disematkan di bagian tengah, seperti kebanyakan ponsel pintar.
Bodi belakangnya memiliki motif garis-garis timbul mirip sidik jari yang akan memantulkan efek pancaran mirip sinar matahari saat terkena lampu atau cahaya. Meski tampilannya tidak semewah menggunakan lapisan glossy atau kaca, desain ini tidak mudah kotor oleh sidik jari atau tangan. Selain itu, bodi ini sudah dibuat agar tidak mudah tergores.
Layarnya menggunakan panel IPS berukuran 6,5 inci yang memiliki resolusi FHD+ atau 1.600 x 720 piksel. Menariknya, sudah disematkan pelindung Gorilla Glass 3 yang terbilang lumayan untuk ponsel pintar entry-level. Untuk desain lainnya masih standar dengan menempatkan notch yang diberi nama mini drop. Notch ini menampung kamera swafoto dengan resolusi 5 MP. Kamera depan ini juga berfungsi untuk mendukung face unlock.
Meski ketiga kamera belakangnya memiliki resolusi kecil, tetapi aplikasi kamera menyediakan pilihan yang terbilang lengkap. Yang menarik, disediakan pilihan Slo-Mo, Ultra Macro, serta Expert. Mode Expert sendiri menyediakan pengaturan manual pada ISO, Shutter, White Balance, Auto Focus, dan Exposure Value.
Punya jargon Triple Camera, Game Monster; realme C3 sudah dipersenjatai dengan SoC MediaTek Helio G70 yang mengandung CPU octa core dengan kecepatan sampai 2,0 GHz dan GPU Mali-G52. Ponsel pintar ini hanya hadir dalam satu varian kapasitas memori utama dan media simpan, yaitu 3 GB dan 32 GB.
Melalui hasil uji, performanya cukup bagus. Hal itu antara lain terlihat pada skor AnTuTu yang mencapai 170 ribuan. Untuk performa Geekbench Single Core-nya juga tinggi yang mencapai 351, meski Multi Core-nya terbilang standar yaitu 1266. Semuanya dikarenakan penggunaan MediaTek Helio G70 yang memanfaatkan dual core Cortex-A75 sampai 2,0 GHz dan hexa core Cortex-A55 sampai 1,7 GHz. Tak jarang ponsel pintar entry-level hadir hanya dengan Cortex-A53 yang lebih lawas dari Cortex-A55.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR