Tahun ini masyarakat Indonesia harus menjalani bulan Ramadan yang berbeda, yakni di tengah pandemi COVID-19. Dengan adanya pandemi yang membuat diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), roda perekonomian Indonesia pun kini menjadi terhambat.
Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang biasanya meraup keuntungan seiring meningkatnya konsumsi di bulan Ramadan, kini harus berusaha lebih keras untuk mempertahankan bisnisnya.
Kementerian Koperasi dan UKM sendiri telah mengeluarkan beberapa inisiatif guna membantu UKM bertahan melewati ini, dimulai dengan pendistribusian e-form guna mendata UKM yang terdampak di seluruh Indonesia dan mengetahui tantangan yang mereka yang dihadapi, hingga mengeluarkan kebijakan 8 program yang diharapkan bisa menjadi stimulus bagi UKM.
Namun selain dukungan pemerintah, UKM pun perlu berbenah di masa ini. Beberapa penyesuaian dan efisiensi perlu dilakukan seperti menekan beban usaha, penghematan di biaya tenaga kerja hingga biaya pemeliharaan peralatan.
Di sini, teknologi bisa mengambil peran dalam membantu UKM menganalisa dan memutuskan strategi ke depannya.
Terkait teknologi ini, jika berdasarkan data lembaga riset MARS Indonesia, banyak UKM yang masih enggan memanfaatkan teknologi dalam proses bisnis lantaran anggapan investasi yang digelontorkan cukup mahal.
Padahal, teknologi terbukti mampu meningkatkan efisiensi. Salah satunya adalah teknologi cloud computing (komputasi awan) yang bisa menjadi solusi bisnis bagi UKM.
Cloud computing sendiri adalah paradigma baru untuk penempatan (hosting) dan pengiriman (delivering) melalui internet.
Teknologi ini merupakan mekanisme sekumpulan sumber daya teknologi informasi yang saling terhubung, baik infrastruktur maupun aplikasi.
Cloud dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga sehingga memungkinkan pengguna memanfaatkan resource tersebut secara on-demand melalui jaringan, baik bersifat jaringan private maupun public.
Cloud menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan aplikasi pemilik usaha. Jadi, UKM dapat dengan mudah mengakses informasi melalui internet dan menjalankan program tanpa harus menginstal aplikasi terlebih dahulu.
Standie Nagadi, VP Marketing Mekari, mengatakan, “Persaingan UKM sangatlah tinggi apalagi dengan mempertimbangkan kondisi saat ini saat pandemi COVID-19. Semua berjuang untuk bertahan tapi akan lebih baik jika para pelaku UKM juga memanfaatkan momen ini untuk refleksi dan menganalisa bisnisnya agar ke depannya dapat lari lebih cepat saat pandemi berakhir.”
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR