Sementara untuk nasib pengguna, Guntur mengatakan HOOQ sudah tidak membebankan biaya apa pun ke pengguna yang sudah ada (existing) sejak Maret lalu.
"Sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru juga," ujar Guntur.
Setelah masuk proses likuidasi, Guntur mengatakan tidak akan lagi ada kerja sama bundling dengan mitra di berbagai negara. HOOQ sendiri resmi hadir di Indonesia pada 14 April 2016.
Pada mulanya, HOOQ menggandeng lima operator seluler yang ada di Indonesia dalam skema pembayarannya, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, Smartfren, dan Hutchison 3.
Salah satu strategi HOOQ bersaing di Indonesia adalah dengan menghadirkan berbagai konten film Indonesia atau buatan lokal dalam negeri.
Penonton juga bisa menemukan puluhan film Indonesia klasik, seperti Catatan Si Boy dan seri Warkop DKI.
HOOQ bekerja sama dengan beberapa studio lokal, termasuk 13 Entertainment, MNC Contents, Multivision Plus, dan Transmedia dalam menghadirkan konten lokal.
Dalam perkembangannya, HOOQ bekerja sama dengan Telkom yang menawakan bundling untuk pelanggan IndiHome. HOOQ juga menggandeng Grab untuk memberikan layanan video streaming di platform Grab.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR