Oh ya, meskipun password akun pengguna yang ada di tangan hacker masih terenkripsi, para ahli keamanan siber mengingatkan jika kemungkinan bahwa para hacker akan mengeksploitasi data pribadi yang sudah diretas dengan tujuan scam atau phising.
”Pengguna harus mengatur ulang kata sandi dan terus melakukannya secara teratur. Selain itu, pengguna harus menolak untuk memberikan kata sandi sekali pakai (OTP) kepada siapa pun untuk menghindari peretasan akun Tokopedia,” jelas Nuraini.
Untuk diketahui, Tokopedia bukanlah perusahaan e-commerce pertama yang mengalami kasus pelanggaran data seperti ini.
Tahun lalu, Bukalapak mengalami hal yang sama di mana dilaporkan 13 juta data akun pengguna mengalami kebocoran. Aktor dari kasus ini sendiri adalah seorang peretas asal Pakistan dengan nama samaran Gnosticplayers.
Source | : | infokomputer.com |
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR