Belum lama ini, Facebook memisahkan layanan Facebook Gaming dari aplikasi utamanya. Facebook Gaming kini menjadi sebuah aplikasi terpisah (standalone) yang bisa diunduh di Google Play Store.
Meski demikian, fitur yang ada di Facebook Gaming masih bisa dinikmati dan diakses melalui aplikasi utama Facebook.
Lantas, apa sebenarnya alasan Facebook memisahkan layanan tersebut?
Menurut Head of Southeast Asia APAC Games Partnership Facebook Gaming, Michael Rose, pihaknya ingin menyediakan aplikasi yang spesifik untuk pengguna Facebook yang gemar bermain gim. Rose mengatakan, memisahkan Facebook Gaming dari layanan utama akan mempermudah pengguna untuk mengakses konten gim.
"Pemain game, bukan mereka yang gila game (hardcore) saja, tetapi ada pula pengguna yang tidak menyebut diri mereka 'gamer' namun ternyata rajin menonton konten-konten game," ungkap Rose.
SPM Games Partnership Facebook Gaming, Stelliana Siswanto, mengatakan bahwa Facebook Gaming dibuat menjadi aplikasi mandiri agar tidak menyatu dengan konten-konten umum.
"Kalau di Facebook (aplikasi utama), konten gaming akan tercampur dengan konten lain. Dengan adanya aplikasi terpisah ini mereka bisa langsung melihat video gaming, beragam grup tentang game, dan lain sebagainya," kata Stelliana.
Oleh karena aplikasi Facebook Gaming sudah dibuat terpisah, Rose mengatakan bahwa pihaknya kini bisa melakukan aneka eksperimen untuk pengembangan aplikasi tersebut. Kendati demikian, ia belum mau mengungkap apa saja ekeperimen atau yang bakal digodok Facebook untuk aplikasi khusus gamer ini.
Terlepas dari itu, Facebook juga memaparkan beberapa data terkait pertumbuhan Facebook Gaming di Indonesia.
Secara garis besar, perkembangan platform tersebut terbilang cukup pesat dalam kurun waktu setahun terakhir.
"Setahun terakhir ini, penonton di Facebook Gaming tumbuh secara pesat, yakni 210 persen," klaim Michael.
Angka tersebut, menurut Michael, menjadikan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara di Asia Tenggara dengan perkembangan komunitas gim yang signifikan. Meski begitu, ia tidak mengumbar angka jumlah pengguna secara rinci.
Kemudian setiap bulannya, jika mengacu pada data bulan April 2020, ada sekitar 5,6 juta "Stars" yang telah dikirimkan oleh pengguna Tanah Air ke konten kreator di Facebook Gaming.
Stars sendiri bisa dibilang merupakan mata uang di Facebook Gaming. Pengguna bisa membeli 25 Stars dengan harga Rp8.000 dan membagikannya kepada para kreator konten saat tayangan live streaming berlangsung.
Selain itu, ada lima gim yang paling sering ditonton oleh orang Indonesia di Facebook Gaming sepanjang 2019.
Kelima gim tersebut mencakup Mobile Legends: Bang Bang, PUBG Mobile, Free Fire - Battlegrounds, Grand Theft Auto V, dan Free Fire.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR