Hingga saat ini, ada 456.256 peserta lolos untuk mengikuti gelombang I dan II program kartu Prakerja.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 360.650 orang yang sudah menggunakan biaya pelatihannya, dan tercatat ada 219.489 orang yang sudah menyelesaikan satu pelatihan.
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan, ada empat mitra digital yang paling banyak dikunjungi para peserta untuk membeli paket pelatihan. Mitra tersebut antara lain Skill Academy by Ruangguru, Sisnaker, Tokopedia, dan Pintaria.
"Top four adalah Skill Academy, Sisnaker, Tokopedia, dan Pintaria," kata Panji dalam video conference.
Dari keempat digital platform itu, pelatihan yang paling banyak diburu peserta adalah paket pelatihan keterampilan Bahasa Inggris, perdagangan khususnya menyangkut pemasaran digital online, selanjutnya paket pelatihan wirausaha.
Selain itu juga pelatihan membuat konten untuk sosial media, desain grafis, komunikasi linier, hingga microsoft office seperti word dan excel.
"Terakhir, barista," ujar dia.
Hingga saat ini, setidaknya sudah Rp 180 miliar dana pelatihan peserta yang sudah dibayarkan oleh PMO melalui delapan digital platform Kartu Prakerja.
Adapun kedelapan digital platform tersebut meliputi Tokopedia, Skill Academy by Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan Sisnaker
"Total biling Rp 180 miliar itu total 8 platform, tapi belum semua dibayarkan. Per dua hari lalu, tanggal 9 Mei 2020. Itu dari dua gelombang pertama," ungkapnya.
Program Kartu Pra Kerja ditargetkan untuk 5,6 juta peserta dengan total anggaran Rp 20 triliun. Dalam pelaksanaannya, setiap peserta mendapat total dana Rp 3.550.000.
Rinciannya, sebesar Rp 1.000.000 untuk biaya pelatihan, lalu insentif totalnya Rp 2.400.000 atau Rp 600.000 per bulan diberikan selama 4 bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR