Peraturan terkait physical distancing serta stay and work at home selama masa pandemi, mendorong terjadinya peningkatan signifikan penggunaan teknologi digital, termasuk gawai, internet dan media sosial. Bahkan penggunaan WhatsApp sendiri dilaporkan meningkat sebesar 40% secara global
Namun peningkatan penggunaan teknologi digital ini belum selaras dengan peningkatan pemahaman literasi digital. Sehingga hal ini yang memunculkan beberapa tantangan penggunaan teknologi seperti adanya penyebaran hoaks.
Guna mengoptimalkan manfaat serta meminimalisir dampak negatif penggunaan teknologi digital, WhatsApp bersama ICT Watch dan didukung oleh Kominfo dan Relawan TIK Indonesia meluncurkan serangkaian program literasi digital. Program ini termasuk program bincang daring, kelas online bertajuk “Fundamental Literasi Digital”, serta pelatihan online yang menjangkau masyarakat Indonesia di 12 kota termasuk Manado, Ambon, Jayapura, Pasuruan, Padang, Cirebon, Denpasar, Banjarmasin, Mataram, Pekalongan, Mamuju, dan Palembang.
Masyarakat Indonesia akan dapat dengan leluasa menentukan waktunya sendiri dalam mengikuti kelas ini, yang terdiri dari paparan para tutor yang menggunakan format video dan presentasi, serta terdapat ujian interaktif di akhir kelas. Peserta yang telah mengikuti seluruh materi dan lulus ujian akan mendapatkan sertifikat digital yang dirilis bersama oleh ICT Watch dan WhatsApp.
Materi yang telah disiapkan antara lain berisi tentang menjadi netizen cerdas, pengasuhan di era digital, aktivisme sosial di dunia online, privasi dan perlindungan data pribadi, keamanan digital di ponselmu, serta praktik baik penggunaan WhatsApp. Pelatihan online ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa dikenakan biaya melalui situs belajar.ictwatch.id.
Terkait dengan persebaran hoaks seputar COVID-19 di Indonesia saat ini, Wakil Koordinator Bidang Komunikasi Publik - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dedy Permadi menyatakan, “Masyarakat dunia tengah menghadapi disinfodemi berupa penyebaran hoaks terkait COVID-19. Kelas daring seperti ini sangat diperlukan untuk mempertajam kemampuan kita dalam menangkal konten negatif di internet, sekaligus memacu semangat kita untuk menyebarkan konten yang sehat dan membangun optimisme.”
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR