Perusahaan teknologi finansial (fintech) pembayaran OVO mencatatkan jumlah pengguna baru meningkat hampir empat kali lipat atau 267% selama pandemi corona. Pembayaran untuk e-commerce dan pencairan pinjaman melonjak.
Rinciannya, pembayaran untuk e-commerce tumbuh 110%, pinjaman 50%, dan pesan-antar makanan 15%. Sebagaimana diketahui, OVO bekerja sama dengan Grab terkait layanan pembayaran.
Sedangkan layanan pinjaman atau cicilan (paylater) disediakan oleh fintech pembiayaan (lending) Taralite.
“Kami melihat bahwa konsumen beralih ke kebiasaan belanja secara online dan mengadopsi metode pembayaran tanpa uang tunai untuk membeli kebutuhan penting,” ujar CEO OVO Jason Thompson dalam wawancara khusus dengan wartawan Kr-Asia Khamila Mulia, dikutip dari Kr-Asia.
Ia menilai, masyarakat di banyak negara menuju digitalisasi bisnis dan adopsi digital. “Kami percaya perubahan ini cenderung permanen,” kata dia.
Selain itu, menurutnya kemitraan merupakan kunci jelang memasuki fase normal baru (new normal) atau tatanan kebiasaan baru.
Pada tahun ini, perusahaan pun berfokus memperkenalkan lebih banyak penawaran asuransi dan investasi bagi konsumen.
Hal ini untuk memperkuat proposisi OVO untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan yang komprehensif.
Baca Juga: Hore! Kini Gopay Bisa Digunakan untuk Transaksi Pembayaran Paypal
Awal tahun ini, OVO bekerja sama dengan Bareksa dan Prudential Indonesia. “Kami akan menyampaikan lebih banyak hal untuk dibagikan pada produk-produk ini, jelang peluncuran,” ujar Jason.
Taralite, fintech yang diakuisisi OVO pada tahun lalu juga sudah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Dengan dukungan dari OVO, memungkinkan kami menjangkau pasar yang selama ini tidak terlayani, termasuk mereka yang unbanked dan underbanked,” kata Direktur Utama Taralite, Sharly Rungkat dalam siaran pers.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR