Aplikasi pesan WhatsApp mengamanatkan satu orang untuk menjadi admin di sebuah grup diskusi secara default.
Biasanya, pengguna yang menjadi admin adalah orang membuat grup tersebut, yang nantinya dia bisa menambahkan pengguna lain di grup sebagai admin.
Setidaknya, ada dua tugas penting seorang admin grup WhatsApp. Pertama, admin grup adalah orang yang memberikan akses izin masuk, menghapus, dan menjadikan admin pengguna lain di dalam grup.
Adapun tugas kedua seorang admin adalah untuk menentukan siapa saja yang boleh mengubah info grup WhatsApp dan berpartisipasi di dalamnya.
Dia dapat mengatur apakah ‘Semua orang’ boleh mengubah info grup dan mengirim chat, atau ‘Hanya admin’ di mana hanya dirinya saja yang bisa mengubah info ataupun mengirim pesan di grup.
Kedua fungsi tersebut membuat admin grup WhatsApp semestinya hanya diberikan oleh orang-orang tertentu saja, menurut pakar keamanan siber. Ahli keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menganjurkan agar tidak semua pengguna dijadikan admin grup WhatsApp.
Imbauan Alfons tersebut didasari dari banyaknya kasus peretasan akun WhatsApp oleh hacker.
Menurut Alfons, jika akun seseorang kena hack dan ternyata korban adalah admin di sebuah grup, hacker bisa mengubah dan membekukan grup tersebut.
“Jangan jadikan semua member admin. Kalau ada akun yang dibajak dia bisa jadi di grup dengan memecat semua admin dan membekukan group sehingga tidak ada yang bisa post apa pun di grup. Sehingga, tidak ada yang bisa memberikan warning di group kalau akun WA-nya dibajak,” kata Alfons dalam sebuah posting-an di Facebook.
Oleh karena itu, kamu perlu mengatur ulang siapa saja yang bisa menjadi admin di grup, jika semua pengguna di grup WhatsApp kamu sudah terlanjur menjadi admin. Untuk 'memecat' seseorang sebagai admin di grup pun caranya cukup mudah.
Berikut caranya:
Buka obrolan grup WhatsApp, lalu ketuk subjek grup.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR