Startup jaringan hotel menjadi salah satu sektor yang paling terkena dampak pandemi corona.
Namun, OYO, Bobobox, dan RedDoorz punya strategi untuk bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.
Bobobox
Bobobox menyiapkan lima strategi untuk menyambut normal baru (new normal). Pertama, menerapkan pembatasan fisik.
"Kami akan menciptakan pengalaman menginap tanpa kontak fisik, mulai dari proses check-in hingga check out," ujar CEO Bobobox Indra Gunawan.
Kedua, menerapkan standar kebersihan yang lebih ketat di area penginapan. Di antaranya pembersihan area publik sampai sleeping pod yang didesinfeksi secara menyeluruh.
Ketiga, menyediakan keamanan tambahan di lingkungan penginapan. Keamanan yang dimaksud seperti pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan penggunaan masker, dan memastikan ketersediaan pembersih tangan di setiap sudut area umum.
Keempat, menyediakan opsi pemesanan kamar yang fleksibel. Terakhir, membatasi jumlah orang di area komunal, dengan mengurangi jumlah kursi di setiap meja.
Hanya, ada sejumlah tantangan yang harus diatasi. Di antaranya pasar domestik yang tumbuh melambat akibat pandemi virus corona, serta memastikan keamanan dan kenyamanan setiap tamu.
OYO
Sedangkan Country Stock Head OYO Hotels and Homes Indonesia Carlo Ongko mengatakan, perusahaan bakal mengurangi kapasitas tamu di hotel mitra. Misalnya, satu kamar untuk satu orang.
“Sedangkan untuk kamar yang lebih besar, batas maksimalnya dua sampai empat orang," ujar Carlo saat konferensi pers secara virtual.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR