Mulai bulan Juni ini, beberapa negara di Asia Tenggara secara bertahap mengurangi berbagai bentuk lockdown (penguncian) yang telah mereka terapkan dalam melawan pandemi Covid-19.
Beberapa perusahaan siap untuk membuka bisnis mereka, namun sepertinya hanya sedikit angka persentasi itu bagi sektor UKM.
Dengan kembali berlangsungnya aktivitas setelah pembatasan fisik, UKM menghadapi berbagai tantangan termasuk ancaman keamanan siber seperti phising.
Yeo Siang Tiong selaku General Manager Kaspersky di Asia Tenggara, mengatakan “Tidak dapat dipungkiri dan sepenuhnya dapat dipahami bahwa pemulihan ekonomi dan kesehatan karyawan sangat penting bagi bisnis pasca kewajiban lockdown. Namun, penting untuk tidak mengabaikan keamanan siber karena UKM bersiap untuk kembali ke bisnis seperti biasa.”
Ia menjelaskan bahwa pada abad ke-21, serangan phishing sejauh ini merupakan salah satu bentuk kejahatan siber yang paling populer, yang bahkan terus meningkat dalam kualitas dan kuantitasnya setiap hari.
“Bahayanya dapat berupa virus sederhana yang mampu dipindai dengan cepat hingga mengakibatkan pencurian jutaan dolar, seperti kasus Bank Central Bangladesh pada tahun 2016, yang di prediksi disebabkan oleh email phising yang ditargetkan,” ungkap Yeo.
Yeo juga menjelaskan bahwa ada beberapa tanda umum di antara email phishing yang harus diwaspadai oleh pengguna, seperti lampiran atau tautan yang mencurigakan, tata bahasa yang buruk, kesalahan pengejaan, gambar tidak profesional, urgensi yang tidak perlu untuk memverifikasi alamat email Anda atau informasi pribadi lainnya yang ditanyakan secara segera.
“Pelaku kejahatan siber juga mendukung apa pun yang terkait dengan Covid-19. Maka untuk melindungi organisasi dari serangan phishing, UKM harus memperhatikan dalam keamanan sistem email dan titik akhir serta memberdayakan karyawan mereka tentang kebiasaan online dasar namun sangat penting”, papar Yeo.
Baca Juga: Lawan GoPay, Ovo dan Dana Sepakat Merger?
Lebih lanjut, untuk menangkis risiko serangan phishing, Kaspersky membeberkan beberapa tips yang bisa diterapkan UKM dalam memulai kembali bisnis setelah masa lockdown:
1. Mengedukasi Karyawan Tentang Keamanan Siber
Misalnya, dengan tidak membuka atau menyimpan file dari email atau situs web yang tidak dikenal karena dapat membahayakan seluruh perusahaan, atau tidak menggunakan detail pribadi apa pun dalam kata sandi mereka.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR