Di sisi lain, kehadiran teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) saat ini tidak bisa dimungkiri lagi. Di masa depan, teknologi AI akan hadir di setiap lini dan membawa risiko yang signifikan di bidang keamanan komputasi.
Namun, di sisi lain, AI juga dapat dimanfaatkan sebagai peranti yang esensial dalam membangun sistem pertahanan siber, dari pengembangan sistem deteksi dini malware, hingga mengantisipasi setiap serangan yang membidik jaringan komputasi. Perannya signifikan dalam memperkokoh strategi keamanan siber, serta dalam upaya meningkatkan skala respons terhadap ancaman keamanan. Ini dapat terwujud berkat kapabilitasnya yang mampu menganalisis, mengobservasi, hingga mendeteksi adanya indikasi kejanggalan di jaringan secara cerdas.
Akhmad Toha, Deputi Bidang Proteksi, Badan Siber dan Sandi Negara menuturkan, “Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginyanya kepada Huawei atas implementasi MoU antara BSSN dengan PT Huawei Tech Investment, khususnya dalam hal pengembangan kapasitas SDM di bidang keamanan siber dalam bentuk online training. Ucapan terima kasih kami sampaikan pula kepada pejabat struktural dan staf BSSN yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Jumlah peserta pada hari ini menggambarkan tingginya tekad dan komitmen pegawai BSSN dalam meningkatkan kapasitas diri masing-masing dalam menghasilkan kinerja yang makin berkualitas.”
Huawei telah mengembangkan serangkaian produk serta teknologi mutakhir yang dapat mendukung sistem deteksi dini nasional maupun inisiatif-inisiatif lain yang digagas oleh BSSN dalam upaya mewujudkan ruang siber Indonesia yang kian aman.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR