Pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini memang menimbulkan tantangan berat bagi banyak perusahaan. Akibat pandemi, aktivitas konsumen menjadi terhambat, yang membuat gerak ekonomi pun menjadi tersendat.
Di tengah situasi sulit ini, perusahaan memang harus memiliki “nafas” yang panjang untuk dapat bertahan. Namun pandemi ini sebenarnya juga membuka momentum bagi perusahaan untuk berinovasi dan lebih kokoh di masa depan. “Kita bisa mengubah tantangan sulit ini menjadi kesempatan besar,” ungkap Christian Klein, CEO SAP.
Klein mengungkapkan keyakinan itu pada acara Sapphire Now yang berlangsung minggu lalu. Sapphire Now sendiri adalah acara tahunan SAP yang biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk dan solusi terbaru dari perusahaan asal Jerman tersebut. Namun karena pandemi Covid-19, acara Sapphire Now tahun ini berlangsung secara online.
Membutuhkan Intelligence Enterprise
Untuk dapat bertahan (bahkan berkembang) di saat pandemi ini, Klein melihat pentingnya perusahaan mendorong transformasi digital. “Saat ini kita menyaksikan, perusahaan yang jeli memanfaatkan teknologi menjadi kompetitif sebelum pandemi, dan cepat beradaptasi di saat pandemi,” ungkap Klein. Karena itu Klein melihat, transformasi digital bukan lagi sekadar kebutuhan, namun menjadi keharusan bagi perusahaan.
Melangkah ke depan, Klein melihat pentingnya perusahaan mengadopsi pendekatan yang SAP sebut sebagai Intelligence Enterprise. Pada konsep Intelligence Enterprise, perusahaan memanfaatkan data untuk mengambil keputusan serta melakukan otomatisasi untuk proses bisnis yang kompleks.
Selain itu, perusahaan juga perlu memanfaatkan teknologi terkini seperti machine learning, Artificial Intelligence, dan IoT. Perusahaan juga perlu mulai berpikir berpikir cloud first dalam menata infrastruktur TI-nya, karena cloud membuat perusahaan lebih lincah dalam beradaptasi dengan perubahan.
“Teknologi masa kini memungkinkan kita untuk terus tumbuh, karena membuka peluang bisnis baru serta memberikan pengalaman lebih personal bagi konsumen,”,ungkap Klein. Namun kehadiran teknologi baru ini juga menimbulkan kompleksitas baru, yang harus dijawab dengan memanfaatkan AI dan otomatisasi.
“Di era digital ini, aspek mendasar yang dibutuhkan setiap perusahaan adalah integrasi yang menyeluruh dari semua value chain,” ungkap Klein. Tanpa integrasi di sisi data dan proses bisnis, perusahaan tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada, seperti memanfaatkan data untuk melayani konsumen dengan lebih personal, atau mengelola supply and demand secara real-time.
Akan tetapi Klein mengingatkan, tantangan terbesar dalam mendorong transformasi digital bukan pada teknologi. “Dari yang saya lihat dan saya alami sendiri di SAP, bagian tersulit dari transformasi digital bukan teknologi. Bagian tersulit adalah mengubah proses bisnis yang telah dilakukan bertahun-tahun, dan beradaptasi dengan realita baru,” ungkap Klein.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR