Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal, termasuk perilaku pengguna internet dalam mengkonsumsi konten digital. Inilah empat tren yang teridentifikasi oleh ComScore.
ComScore mengidentifikasi empat tren terkait konsumsi konten digital di Asia Pasifik selama pandemi COVID-19. Empat tren itu teridentifikasi sepanjang bulan Januari hingga April 2020 di 10 negara Asia Pasifik (Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam).
1.Waktunya Santai dan Membaca Buku
Saat konten media dan hiburan siap menemani pengguna internet sepanjang 24/7, ada tren menarik yang terjadi, yaitu meningkatnya minat terhadap buku. Jumlah waktu yang dihabiskan pengunjung di situs-situs dan aplikasi retail buku meningkat signifikan di sebagian besar negara Asia Pasifik.
Pemain-pemain global, seperti Scribd.com dan Google Play Books, meraih pangsa yang signifikan. Sementara di beberapa negara lainnya, pemain lokal lebih mendominasi, misalnya Duokan di China, Kodansha atau Rakuten Books di Jepang.
2.Pandemi, Saatnya Refleksi Diri
Tak hanya buku yang kian marak, waktu yang dihabiskan pengunjung di situs atau aplikasi berkategori ‘Religion/Spirituality’ juga meningkat di sebagian besar negara Asia Pasifik. Di tiap negara tersebut, aktivitas meningkat sesuai agama/kepercayaan yang dominan di negara tersebut.
Kalau dua tren pertama terkait pikiran, maka tren yang satu ini merefleksikan peningkatan minat terhadap kesehatan dan kebugaran. Seperti di tempat lainnya, orang yang harus berdiam di rumah mau tak mau harus menata ulang rutinitas olah raganya. Hal ini terlihat dari peningkatan signifikan pada waktu yang dihabiskan pengguna internet di situs-situs web atau aplikasi yang terkait kebugaran dan diet, kecuali di India dan Jepang.
Konsumen di banyak negara melakukan perbaikan rumah selama lockdown, demikian pula konsumen di Asia Pasifik. ComScore menemukan adanya peningkatan signifikan pada waktu yang dihabiskan pengunjung di situs atau aplikasi home improvement dan dekorasi rumah mulai bulan Januari hingga April 2020. Contoh situs web yang banyak dikunjungi, seperti Impiana di Malaysia, 17house.com di China, atau Houzz di India. Akankah seusai lockdown konsumen bersedia keluar dari rumah yang sudah ditatanya sedemikian rupa hingga ia tak ingin meninggalkan rumah? Kita lihat saja nanti, tapi yang jelas bagi peritel home improvement akan menghadapi sebuah era baru pasca pandemi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR