Perusahaan riset Centre For Strategic And International Studies (CSIS) bersama Tenggara Strategic mencatat kontribusi platform online Grab di dalam meningkatkan dan memperkuat ketahanan ekonomi pada 2019 naik 58,31% menjadi Rp 77,4 triliun dibanding tahun sebelumnya pada 2018 yaitu sebesar Rp 48,89 triliun.
Kepala Departemen Ekonomi CSIS, Yose Rizal mengatakan, survei ini dilakukan di 12 kota di seluruh Indonesia, 5 kota di antaranya adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar dan Medan. Sementara kota kecil lainnya yaitu Palembang, Lampung, Yogyakarta, Semarang, Denpasar, Manado dan Balikpapan.
"Survei dilakukan Oktober-Desember 2019, kota tersebut dipilih karena volume transaksinya dengan menggunakan systematic random sampling, secara tatap muka, dengan 5 ribu partner Grab," ujarnya dalam konferensi pers dengan tema "Peran Gig Workers dalam Ketangguhan Ekonomi Indonesia: Studi Perusahaan Teknologi Grab Indonesia" melalui Youtube di Jakarta.
Adapun empat lini bisnis Grab yang memberikan kontribusi antara lain GrabFood sebesar Rp 37,27 triliun (2019) dibanding dengan sebelumnya Rp 20,64 triliun, GrabKios sebesar Rp 3,14 triliun (2019) dibanding sebelumnya Rp 2,6 triliun (2018).
Selanjutnya GrabBike Rp 26,2 triliun (2019) dibanding sebelumnya Rp 15,6 triliun dan GrabCar sebesar Rp 10,79 triliun (2019) dibanding sebelumnya Rp 9,7 triliun.
"Kenaikan terjadi di semua lini bisnis, di mana kenaikannya signifikan," tegasnya.
Tak hanya melibatkan mitra Grab, survei juga melibatkan pengguna aplikasi Grab. Sebanyak 87% pengguna Grab merasa bisa mempersingkat waktu tempuh dan nyaman. Begitu juga untuk GrabFood, bisa menghemat waktu dan uang.
"Ada kontribusi juga yang dirasakan konsumen. Disamping mitra dan konsumen, Grab juga memberikan kontribusi ke masyarakat," tegasnya.
Layanan GrabFood juga terbukti berdampak pada masyarakat sekitar. Survei mencatat sebanyak 27% dari merchant GrabFood merekrut dua orang pegawai baru, sejak bergabung dengan GrabFood.
"Artinya ada kontribusi ke masyarakat khususnya untuk penambahan tenaga kerja," tuturnya.
Begitu juga dengan GrabKios, ada peningkatan tenaga kerja yang direkrut setelah kios bergabung dengan GrabKios. Dimana sebanyak 6% mempekerjakan karyawan lebih banyak lagi.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR