Era New Normal akan menghadirkan realitas bisnis baru yang akan mengandalkan software dan cloud. Bagaimana Nutanix akan berperan?
Pandemi akibat virus corona diprediksi akan berimplikasi jangka panjang terhadap perekonomian global. Di Indonesia, dua dari tiga perusahaan yang disurvei di Indonesia telah berhenti beroperasi secara temporer atau permanen sebagai dampak dari COVID-19.
“Highlight-nya adalah perlu digitalisasi untuk mendorong kesinambungan bisnis. Dan kita lihat saat ini digitalisasi menjadi primadona, di mana semua aktivitas dilakukan secara digital,” ujar Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia, Nutanix.
Berangkat dari fakta tersebut dan situasi saat ini, karakter bisnis di masa depan juga akan berbeda dengan saat ini. “Saat kita bangkit dari turbulensi, bisnis akan menjadi lebih ramping, lebih ringan, lebih ‘lapar’, lebih gesit dan jauh lebih mudah beradaptasi,” jelas Fetra.
Menurut Fetra, model bisnis baru di masa depan akan sangat bergantung pada software dan cloud karena mampu menawarkan kesederhanaan, fleksibilitas dan skalabilitas. “Dan kelangsungan hidup mereka akan tergantung pada itu,”imbuh professional berpengalaman lebih dari 25 tahun di industri teknologi enterprise.
Di titik ini Nutanix berperan dengan menawarkan modernisasi data center melalui solusi hyper converged infrastructure (HCI). Solusi yang diadopsi oleh 69 perusahaan di jajaran Forbes 100 ini dapat membantu perusahaan dalam memasuki era cloud. “Kami membuat infrastruktur TI menjadi invisible atau tidak terlihat di mana pun sehingga teman-teman di IT dapat fokus pada aplikasi dan layanan saja,” jelas Fetra.
Pelanggan Nutanix menggunakan software Nutanix untuk memanfaatkan platform tunggal guna mengelola aplikasi apa pun di lokasi mana pun dalam skala apa pun untuk lingkungan private cloud, hybrid cloud, maupun multi-cloud.
Kenyataan lain yang terjadi di Indonesia saat ini adalah bekerja dari mana saja akan menjadi new normal. Menurut survei Deloitte, 21,2 juta penduduk Indonesia akan bekerja secara jarak jauh (remote) untuk jangka waktu lebih dari setahun pasca pandemi COVID-19.
Seperti “janjinya” untuk mendukung dengan infrastruktur yang tidak terlihat, Nutanix mendukung konsep kerja yang baru ini melalui aplikasi virtual desktop berbasis cloud atau desktop as a service (DaaS), Xi Frame.
Berbeda dengan VDI yang umumnya di-hosting di data center on-premises dan dikelola oleh tim TI, DaaS adalah solusi outsourcing dari penyedia layanan untuk menyediakan solusi virtual desktop dengan cepat sehingga tidak bergantung ataupun berada di hardware internal.
Menurut Fetra, Xi Frame dapat menyediakan akses jarak jauh yang aman bagi pengguna ke aplikasi apa saja melalui web browser. Pengguna tidak perlu mengunduh maupun memperbarui software. XI Frame sudah tersedia di 25 datacenter Azure, AWS, dan GCP di seluruh kawasan.
“Tak terlihatnya” infrastruktur teknologi akan mendorong tren software-driven di masa depan. “Akan ada realitas bisnis baru ketika infrastruktur yang software-defined diadopsi secara cepat dan memimpin fase digitalisasi berikutnya serta membangkitkan daya survival bisnis,” tutur Fetra Syahbana.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR