Perubahan pola perilaku konsumen dan ketersediaan teknologi terkini membukakan peluang bagi para penyedia layanan komunikasi untuk bertransformasi menjadi penyedia layanan edge cerdas.
Transformasi digital dan kemampuan menghadapi serta memanfaatkan disrupsi datang ketika sebuah perusahaan mulai berperilaku tak ubahnya sebuah perusahaan software.
Bagi penyedia layanan komunikasi (communication service provider atau CSP) yang bisnisnya adalah memberikan layanan konektivitas jaringan, perubahan perilaku konsumen berarti terbukanya peluang untuk menjadi digital service provider (DSP) yang sanggup menyajikan intelligent service. Bagaimana caranya? Red Hat hari ini berbagi lima langkah yang transformatif bagi perusahaan CSP di Indonesia.
“Beberapa tren teknologi telah menciptakan peluang-peluang tersebut, seperti hybrid cloud, yang kini menjadi model komputasi yang makin banyak dipilih; lalu hybrid cloud dengan edge computing di dalamnya, yang diharapkan menjadi model bagi workload yang (bersifat) data-intensive seperti artificial intelligence, yang dapat membantu mengubah insight menjadi aksi dengan lebih cepat,” kata Mike Hansen, AVP of Open Telecommunications Strategies Red Hat.
Lalu, CSP yang telah menjalankan infrastruktur cloud dapat menggunakan network functions virtualization (NFV) yang dapat beroperasi di jaringan, sebagai edge cloud. Selain itu, pengembangan aplikasi cloud-native telah membangkitkan daya tarik metode pembuatan aplikasi yang dapat memanfaatkan sepenuhnya fleksibilitas dan skalabilitas hybrid cloud. Lalu ada miliaran perangkat dan sensor yang terhubung satu sama lain yang menghasilkan data, dan jaringan 5G yang akan menyediakan bandwidth untuk membawa semua data itu ke edge, di mana semua data itu dapat diproses.
Di sisi lain, lahirnya teknologi nirkabel 5G dengan latency rendah menciptakan banyak peluang besar bagi operator jaringan nirkabel. Sebab edge cloud akan dibutuhkan untuk mendukung workload 5G yang latensinya rendah dan teknologi nirkabel 5G secara dramatis telah menurunkan delay atau hambatan pada jaringan atau latensi antara perangkat dan edge di jaringan. Ini adalah kabar baik bagi aplikasi yang membutuhkan pemrosesan data yang cepat dan close loop system yang membutuhkan respons cepat seperti video, mobil pintar, dan drone di bisnis delivery. Area gaming nirkabel pun dapat menikmati manfaatnya.
Lima Langkah Transformasi Layanan Digital
Untuk mengkapitalisasi semua peluang itu, penyedia layanan komunikasi perlu berevolusi menjadi penyedia digital service yang cerdas. Untuk mencapai itu, Red Hat merekomendasikan lima langkah proses transformasi berikut:
Sebagian besar provider sudah mengadopsi NFV. Namun kini ada teknologi terbaru yang tengah banyak diminati, yaitu Kubernetes. Para provider perlu mengadaptasikan NFV pada Kubernetes.
Mengembangkan continuous integration/continuous delivery (CI/CD), dan lingkungan pengembangan cloud-native. Dengan cara ini provider dapat mengembangkan aplikasi dengan lebih cepat sehingga dapat mengambil manfaat dari infrastruktur cloud yang mereka jalankan.
Platform yang umum (common), yang bisa digunakan kembali, akan membuat Anda tak perlu menggunakan lebih dari satu platform yang berbeda untuk pengumpulan, pengelolaan, keamanan, pengaturan, dan distribusi data.
"Peluang ini tersedia bagi service provider untuk menjadi perusahaan yang dapat memberdayakan disrupsi digital," kata Hansen. "Edge memberikan kesempatan untuk membuat platform yang dapat memberdayakan disrupsi digital, di mana DSP adalah anchor tenant mereka sendiri menggunakan support system dan analisis operasional NFV mereka sendiri. DSP akan mendukung eksekusi aplikasi cerdas di edge mereka sendiri, dan akan meluncurkan intelligent service mereka yang disruptif, dan DSP juga dapat membantu pelanggan mereka meluncurkan intelligent service juga," Mike Hansen menambahkan.
Untuk membantu CSP dalam perjalanan mereka menjadi DSP, Red Hat menekankan nilai membangun infrastruktur dengan platform open source seperti infrastruktur cloud Red Hat Enterprise Linux; OpenShift untuk platform cloud-native, dan middleware yang berfungsi sebagai konektor dan integrator di antara keduanya.
Untuk akses ke sejumlah besar pelanggan edge yang potensial dan workload yang kompatibel, Red Hat memiliki ekosistem dengan lebih dari 4.000 aplikasi yang teruji dan telah tersertifikasi untuk beroperasi di lingkungan Red Hat Enterprise Linux, dan lebih dari 1.000 pelanggan pengguna OpenShift.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR