Contoh penerapan seperti ini ditemui di Arizona State University, AS. Universitas memberikan Amazon Alexa kepada tiap mahasiswa baru agar dapat memperoleh informasi seputar kampus pada waktu yang tepat dan lebih detail.
Tugas-tugas Administratif
Di luar urusan pengajaran, para pendidik juga menghadapi tantangan pengelolaan kelas dan tugas-tugas lain. Tak jarang pendidik terbebani dengan tanggung jawab yang tidak terkait pengajaran, misalnya membuat laporan, isu-isu SDM, pemesanan barang-barang kebutuhan kelas, merespon orang tua murid, dan lain-lain.
Contoh penerapan AI di sini adalah mengelola aktivitas back office. Misalnya, sistem AI digunakan untuk membuat penilaian dan memberikan respon terpersonalisasi kepada tiap murid. Tugas-tugas yang sifatnya rutin dan repetitif juga dapat diserahkan pada sistem AI. Bahkan AI dapat menjadi lini terdepan dalam merespon orang tua murid dengan memberikan akses ke sumber-sumber informasi yang dibutuhkan orang tua, bahkan memberikan feedback kepada orang tua murid untuk hal-hal yang bersifat rutin. Sementara guru dapat lebih memperhatikan kebutuhan murid yang lebih memerlukan perhatian langsung.
Dan tentu saja sistem AI dapat dimanfaatkan institusi pendidikan untuk tugas-tugas administrative, seperti budgeting, penerimaan murid baru, pengelolaan SDM, aktivitas pembelian barang, pengelolaan pengeluaran, dan pengelolaan fasilitas pendidikan.
Sistem cerdas berbasis AI diyakini dapat membantu institusi pendidikan meningkatkan efisiensi, memangkas biaya operasional, memberikan visibilitas yang lebih komprehensif terhadap pemasukan dan pengeluaran, dan meningkatkan kemampuan merespon permintaan dengan cepat.
Artikel Terkait: Apa itu Artificial Intelligence? Petunjuk toilet ini bisa menjadi analogi
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR