Pakistan resmi melarang warganya memainkan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile karena alasan kesehatan.
Pakistan Telecommunication Authority (PTA) menerima banyak laporan dan keluhan dari warganya terkait dengan game tersebut.
"Mencermati berbagai keluhan yang diterima dari berbagai segmen masyarakat, PTA memutuskan untuk menangguhkan sementara game Battlegrounds (PUBG) PlayerUnknown," kata PTA seperti dikutip dari Times Now News.
Para pelapor menyebutkan PUBG bersifat adiktif dan berefek merugikan kesehatan fisik dan psikologis pemain, terutama pada pemain yang masih anak-anak.
Melihat langkah yang dilakukan Pakistan, negara tetangganya, India, juga mendesak pemerintahnya melakukan pelarangan yang lebih luas.
Sebenarnya, salah satu negara bagian India, Gujarat, sudah melarang PUBG Mobile pada Maret 2019.
Pemerintah setempat menyebutkan game tersebut terlalu membuat ketagihan dan mengandung kekerasan. Beberapa orang yang ketahuan memainkan game ini pun ditangkap.
Langkah ini sebenarnya tidak mengejutkan, karena ini bukan pertama kalinya sebuah negara melarang game yang diterbitkan Tencent Games tersebut karena alasan kesehatan.
PUBG juga sudah lama menjadi kontroversi dan keriuhan ini sepertinya belum akan berhenti dalam waktu dekat.
Di sisi lain, situasi yang memanas di antara India dan China--PUBG Mobile diterbitkan oleh Tencent Games asal China--bisa memperburuk pertahanan PUBG untuk bertahan di Pakistan dan India.
Meski PUBG baru-baru ini merilis fitur 'Gameplay Management System' untuk mempromosikan perilaku bermain game yang sehat, masih terjadi kasus anak-anak bunuh diri dan mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik yang diduga kuat terkait dengan game ini.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR