Ada banyak faktor yang menyebabkan lemotnya koneksi atau jaringan internet di rumah Anda.
Mulai dari infrastruktur internet, interferensi jaringan, penggunaan data, trafik yang tinggi, faktor pemilihan perangkat dan kerusakan perangkat, adanya faktor pengganggu di dalam ruangan dan lainnya.
Apalagi saat ini banyak perusahaan yang mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah untuk mencegah persebaran virus corona.
Bahkan, banyak yang percaya perlu trik mengutak-atik pengaturan di smartphone maupun laptop seperti mencabut dan memasang kembali kartu SIM, mode pesawat, mematikan jaringan sementara, mengubah pengaturan DNS, rutin me-reboot / restart perangkat router dan lainnya sebagai solusi.
Dalam beberapa kasus seperti adanya interferensi signal wireless memang butuh restart, tapi umumnya lambatnya kecepatan akses sebenarnya dipicu oleh faktor lain, sehingga trik seperti itu kurang membawa dampak yang berarti.
Selain itu, ternyata masih banyak yang menganggap perangkat jaringan adalah satu kesatuan dengan layanan internet atau layanan Internet Service Provider (ISP). Padahal, perangkat jaringan dan layanan internet merupakan dua hal yang berbeda namun melengkapi dan mendukung satu sama lain.
Berikut ini, sejumlah tips yang diberikan TP-Link dalam memilih router yang tepat, berdasarkan keterangan persnya.
Pertama, agar penggunaannya mencukupi, perhitungkan jumlah bandwidth yang tersedia dengan jumlah perangkat yang akan menggunakan bandwidth tersebut. Rendahnya kecepatan akses internet dari ISP yang tidak sebanding dengan jumlah perangkat yang terhubung.
Sebagai contoh, penggunaan paket internet 10 Mbps yang dibagi untuk 10 perangkat dimana secara teori setiap perangkat akan mendapatkan kecepatan internet sebesar 1 Mbps.
Jika kecepatan akses internet tidak lebih dari 50 Mbps maka user dapat menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating fast ethernet (100 Mbps), tetapi jika kecepatan akses internet user sudah berada di atas nilai tersebut maka sebaiknya menggunakan perangkat yang memiliki port WAN dengan rating gigabit etherent (1000 Mbps).
Hal ini penting untuk memastikan tidak terjadi bottleneck yang mengakibatkan tidak optimalnya penyaluran bandwidth dari ISP ke gateway.
Penggunaan perangkat jaringan yang tidak sesuai karena tidak memperhatikan kebutuhan dasar pengguna. Contohnya, penggunaan router entry level untuk kegiatan bisnis atau perkantoran yang sudah tentu jumlah perangkat yang tersambung akan jauh lebih banyak melebihi spesifikasi hardware perangkat tersebut.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR