Pada tahun 2017 lalu, seorang pegawai sempat menghapus sementara akun pribadi Presiden AS, Donald Trump.
Tegas Membantah
Seperti yang dituliskan secara resmi oleh akun Twitter @TwitterSupport, Twitter menegaskan, "Sejumlah karyawan Twitter menjadi korban serangan para peretas, yang kemudian menggunakan informasi / identitas karyawan tersebut untuk mengambil alih akun-akun yang terdampak."
"Tidak ada karyawan Twitter yang terlibat secara proaktif bekerja sama dengan penyerang untuk mengambil alih akun Twitter yang terdampak," tegas Twitter.
Saat ini Twitter masih melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden yang terjadi, sehingga belum ada yang bisa kami informasikan secara spesifik selain apa yang sudah diumumkan melalui utasan di @TwitterSupport ini.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR