Epson Indonesia masih menunjukan pencapaian penjualan gemilang selama pandemi corona.
Padahal, pandemi itu sukses membuat kontraksi ekonomi Indonesia sehingga menyebabkan daya beli masyarakat berkurang dan perusahaan melakukan efisien pegawai.
Senior Product Marketing Manager Epson Indonesia Zanipar Siadari mengatakan proyektor Epson EF-100 sukses mendapatkan sambutan positif dari masyarakat sejak peluncurannya pada tahun lalu. Penjualannya terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir di Indonesia selama pandemi corona.
"Di lihat dari April ke Juni penjualannya terus meningkat. Bahkan penjualan Juni ke Juli naik 180 persen," katanya dalam jumpa media di Jakarta, Selasa (21/7).
Lantas apa yang membuat penjualan proyektor Epson EF-100 begitu laris?
Zanipar mengatakan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah turut mendongkrat penjualan proyektor tersebut. Selama berada di rumah, masyarakat butuh hiburan untuk melepaskan penat dan menonton film adalah solusinya. Karena itu banyak pelanggan Epson yang menggunakan proyektor itu untuk menjadi bioskop kecil di rumah, mengingat pemerintah belum resmi membuka bioskop untuk menekan penyebaran virus corona.
"Ada sebuah restoran di Bandung yang membeli 11 unit proyektor ini dan ditempatkan di sudut-sudut restoran," ujarnya.
Selain itu, proyektor Epson EF-100 juga menjawab kebutuhan pelanggan seperti bentuknya yang sederhana, ringkas dan canggih. Sinar lasernya pun mampu menghasilkan gambar yang lebih detail dan cakupannya yang luas.
"EF-100, simple dan ringkas serta mudah dibawa kemana-mana," pungkasnya.
Baca Juga: Strategi Epson Genjot Penjualan di Indonesia Saat New Normal
Spesifikasi
Proyektor besutan produsen ternama dunia asal Jepang ini terdiri dari dua varian, EF100B dan EF100W. Epson mengklaim bahwa proyektor barunya ini dirancang sebagai proyektor 3LCD Laser terkecil di dunia dan sudah tersedia di pasar Indonesia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR