Pandemi global COVID-19 mendorong terjadinya disrupsi dalam bisnis yang juga meningkatkan risiko penipuan berbasis teknologi atau penipuan siber.
Hal ini didasari pada beberapa hal seperti banyaknya pekerja yang bekerja dari luar kantor menggunakan teknologi sehingga meningkatkan resiko keamanan siber dengan trafiik yang berkali lipat.
Grant Thornton, organisasi global yang menyediakan jasa audit, tax, dan advisory, baru-baru ini melakukan polling kepada 615 orang terkait latar belakang profesi seperti CFO, Controller, Akuntan, Auditor Internal, Analis Keuangan, dan Tax Professional untuk melihat gambaran nyata kenaikan fraud selama pandemi.
Dalam survei tersebut terlihat 17 persen dari responden telah mengalami fraud sepanjang pandemi ini dan hanya 18 persen responden yang telah memiliki rencana penanggulangan fraud COVID-19 itu.
Mereka juga berpendapat ada tiga peretasan yang dirasa paling berbahaya saat ini antara lain pengambilalihan akun, penipuan berbasis aplikasi, serta ancaman dari orang dalam.
"Berbagai indikasi menunjukkan penipuan siber memiliki risiko untuk terus meningkat beberapa bulan mendatang, bahkan saat memasuki fase new normal ini," ujar Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, dalam keterangan tertulis.
"Beberapa langkah perlu dilakukan agar perusahaan dapat menghadapi ancaman gelombang peretasan berikutnya, melindungi aset mereka secara keseluruhan, dan memastikan tersedianya sumber daya untuk menghadapi berbagai gangguan penipuan siber tersebut," dia melanjutkan.
Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, Grant Thornton Indonesia berbagi lima cara yang akan membantu membendung risiko peretasan yang dihadapi perusahaan.
1. Tentukan siapa yang akan memimpin inisiatif keamanan siber di perusahaan
Perlu menunjuk ahli antiperetasan dalam perusahaan untuk memimpin tim ini. Orang tersebut harus memiliki akuntabilitas untuk semua program antiperetasan terkait pandemi.
Orang atau tim tersebut bisa saja sudah menjadi bagian dari perusahaan, tetapi pastikan bahwa ini bukanlah tugas biasa karena mereka akan bertanggung jawab untuk beradaptasi dan melakukan eksekusi dengan cepat.
2. Perbarui sistem utama
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR