Pengembalian barang juga masih banyak dikeluhkan oleh para pembeli dan menciptakan tantangan tersendiri bagi perusahaan ritel. Sebanyak 51% eksekutif di industri ritel melaporkan bahwa mereka sudah mulai meng-upgrade atau berencana meng-upgrade teknologi manajemen pengembalian barang mereka dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, 83% perusahaan ritel saat ini sudah atau berencana mengimplementasikan sistem verifikasi inventory otomatis dalam waktu satu tahun ke depan, untuk meningkatkan akurasi real-time inventory mereka.
Poin-poin penting dari hasil studi di Asia Pasifik:
88% perusahaan ritel setuju bahwa mempertahankan visibilitas inventori mereka secara real-time adalah sebuah tantangan yang signifikan. Sebanyak 85% mengatakan bahwa perusahaan mereka membutuhkan inventory management yang lebih baik dari yang dimiliki saat ini untuk meningkatkan akurasi inventori real-time.
Perusahaan-perusahaan ritel juga mengatakan bahwa bantuan robot (83%), smart check-out dan platform IoT yang real-time (89%) benar-benar penting bagi operasional bisnis mereka selama lima tahun ke depan.
81% perusahaan ritel juga berencana untuk menyediakan opsi pemesanan melalui perangkat mobile pada 2021.
70% perusahaan ritel telah mengintegrasikan social media ke dalam ekosistem mereka supaya pembeli dapat segera memberikan feedback.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR