Sesi teardown POCO F2 Pro yang dilakukan oleh Andi Renreng, Product PR Manager Xiaomi Indonesia (kiri) dan Woro Prasetio, Senior Technical Support Engineer Xiaomi Indonesia (kanan).
Beberapa waktu lalu, Xiaomi secara resmi memboyong smartphone flagship POCO F2 Pro ke Indonesia. Dengan sejumlah keunggulan dan fitur yang ditawarkan, Xiaomi menawarkan kesempatan untuk melihat lebih dekat untuk mengetahui apa yang membuat POCO F2 Pro layak disebut sebagai “flagship killer”.
Melalui sesi teardown yang digelar secara virtual melalui konferensi video, tim Xiaomi Indonesia membongkar unit POCO F2 Pro untuk memperlihatkan apa isi dari ponsel yang diperkenalkan mulai dari harga Rp6.999.000 ini. Sesi ini dilakukan oleh Woro Prasetio, Senior Technical Support Engineer Xiaomi Indonesia. Xiaomi mengingatkan kembali bahwa hal ini bukan untuk ditiru sendiri oleh pengguna atau orang yang belum berpengalaman.
Sesi teardown dimulai dengan melepas port kartu SIM, menarik cover belakang belakang POCO F2 Pro menggunakan peralatan seperti suction cup dan pemanas untuk memudahkan lem terlepas. Dari balik bodi punggung ponsel yang berlapis grafit untuk menjaga suhu komponen. Sebanyak 12 baut dilepas untuk bisa membuka pelindung belakang agar bisa mengakses ke mainboard.
Setelah melepas kabel flexy yang menghubungkan mainboard dengan sub board, modul kamera yang menyatu dengan mainboard bisa diamati lebih dekat. Terdapat empat sensor kamera yakni kamera utama 64 megapiksel menggunakan sensor dari Sony IMX 686, didampingi sensor kamera ultra-wide 13MP, sensor makro 5MP, dan sensor depth 2MP.
Modul Kamera Utama
Tak hanya fotografi, fitur videografi POCO F2 Pro juga unggul dengan kemampuan perekaman video 8K (24fps) dan 4K (60fps), membuat pengguna bisa mengambil konten layaknya seorang sinematografer. Sementara itu, Mode Pro untuk foto dan video pada POCO F2 Pro menawarkan kontrol lebih besar atas fokus dan pencahayaan, sehingga pengguna dapat menangkap gambar berkualitas lebih tinggi, tanpa menggunakan DSLR atau kamera profesional lainnya.
Di mainboard tersebut juga tersemat sensor 360 derajat ambient light untuk mendapatkan kondisi pencahayaan layar yang paling ideal karena didampingi 3 sensor ambient light di posisi lainnya.
Komponen Light Sensor
Bagian berikutnya adalah motor yang mendorong kamera depan untuk menyembul dari badan ponsel. Di dalamnya terdapat sensor kamera 20MP yang memungkinkan pengambilan video gerak lambat hingga 120 fps untuk menghasilkan slo-mo-fie. Teknologi kamera depan ini sudah diuji hingga 300.000 kali untuk memastikan keandalan saat dipakai.
Sub board yang terletak di bagian bawah ponsel berisi sensor sekaligus modul Wi-Fi setelah melepas speaker. Komponen Z axis linear motor bisa ditemui di sana, berfungsi untuk memberikan umpan balik dari sentuhan pengguna berupa getaran-getaran yang memberi pesan kepada otak, fitur yang juga ditemui pada ponsel flagship Mi 10.
Baterai 4.700 mAh menjadi komponen yang dilepas dalam sesi ini. Baterai ini mendukung pengisian melalui fitur fast charging 30W yang dapat mengisi ulang daya hingga 64% dalam 30 menit dan 100% dalam 63 menit. Dalam kotak pembelian smartphone juga dilengkapi dengan fast charger 33W.
Poco F2 Pro mendukung teknologi pendinginan Liquid Cooling 2.0 berupa vapor chamber yang mencakup 28 persen dari bodi ponsel. Komponen yang berperan dalam menurunkan suhu CPU hingga 14 derajat letaknya ada di belakang layar. Solusi ini menjaga perangkat tetap dingin, terutama SoC dan permukaan ponsel, serta mempertahankan kinerja puncak bahkan di bawah beban aktivitas yang berat.
Area Liquid Cool
Saat ini, POCO F2 Pro sendiri sudah ditawarkan secara open sale atau tidak perlu menunggu penjualan secara flash sale. Perangkat ini memiliki empat varian warna cerah dan bergaya yang sesuai dengan setiap kepribadian, yaitu Neon Blue, Electric Purple, Cyber Grey. Khusus untuk varian warna Electric Purple dan Cyber Grey, dilengkapi dengan lapisan matte anti-glare.
KOMENTAR