Survei yang digelar fintech Modalku terhadap 200 pengusaha online Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 70% dari responden itu sudah merasa nyaman untuk mengajukan pinjaman secara online.
Survei yang diselenggarakan untuk mengetahui kebutuhan serta pandangan pengusaha online terhadap pinjaman bisnis ke platform peer-to-peer (P2P) lending itu juga menemukan bahwa permasalahan usaha yang ingin diselesaikan dengan mendapatkan pinjaman modal adalah untuk meningkatkan stok barang (63,5%), mencoba peluang usaha baru (57,5%), dan melakukan pemasaran online (49,5%). Sedangkan platform digital yang digunakan oleh pengusaha online dalam menjalankan usahanya didominasi oleh platform e-commerce seperti Shopee (77,5%) dan Tokopedia (70,5%), serta aplikasi pesan seperti Whatsapp dan Line (62%).
Modalku sendiri sebagai sebagai perusahaan financial technology (fintech) terus berkomitmen dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, termasuk di dalamnya adalah bisnis pengusaha online.
Per tahun 2019, sebanyak 15,08% dari jumlah pengusaha di Indonesia merupakan pengusaha online dan selama pandemi terdapat peningkatan jumlah hingga lebih dari 300 ribu pengusaha online . Modalku terus berkontribusi dengan memperluas segmen bisnisnya melalui penyediaan akses pendanaan kepada pengusaha online yang berjualan di berbagai platform digital. Sebelumnya, Modalku juga telah bekerja sama dengan berbagai platform e-commerce untuk menyediakan fasilitas pinjaman terhadap merchant online.
Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan mengatakan, “Potensi layanan digital di Indonesia masih menunjukkan tren yang positif. Pada kondisi physical distancing, semakin banyak masyarakat yang melakukan aktivitas utamanya melalui platform digital, termasuk transaksi jual beli barang. Modalku melihat peningkatan penggunaan layanan digital ini harus diimbangi dengan akses pendanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pengusaha online.”
“Jumlah pengusaha online di Indonesia menunjukkan peningkatan yang pesat terutama di masa pandemi ini. Salah satu hal menarik dari hasil survei ini adalah beragamnya platform yang digunakan oleh pengusaha online dalam berjualan. Seringkali segmen ini terkendala mendapatkan akses pendanaan karena tidak memiliki agunan, padahal mereka adalah bagian dari sektor yang menggerakkan ekonomi digital di Indonesia," jelas Digital Marketing Director Modalku, Alexander Christian.
Project Manager Micro Business, Yuliana Prabandari menjelaskan bahwa survei yang dilakukan Modalku ini menjadi salah satu landasan bagi Modalku untuk memperluas segmen bisnisnya. "Pengusaha online yang berjualan melalui aplikasi pesan, media sosial, ataupun platform digital lainnya menjadi segmen pasar yang ingin Modalku sasar sehingga kami bisa secara maksimal memberikan dukungan kepada pengusaha online yang berjualan di berbagai platform,” imbuhnya.
Pengusaha online bisa mendapatkan pinjaman tanpa agunan hingga Rp 250 juta dengan jangka waktu sampai 12 bulan. Bunga pinjaman yang dikenakan juga rendah, dimulai dari 2% per bulan atau 24% per tahun yang akan ditentukan berdasarkan profil risiko dari masing-masing penjual dengan proses persetujuan cepat maksimal 3 hari kerja setelah dokumen dilengkapi. Saat ini, Modalku sudah menyediakan fasilitas pinjaman ke pengusaha online yang berjualan di banyak platform, termasuk e-commerce, media sosial (Instagram, Facebook, dan lainnya), aplikasi pesan (Whatsapp, Line, dan lainnya), serta platform digital lainnya (website milik sendiri, aplikasi pemesanan makanan, dan lainnya).
Sebagai informasi, Modalku juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak untuk memberikan akses pendanaan kepada merchant online.
AVP Partnership Success Lead, Marsya Juwita Aderizal mengatakan, “Sejalan dengan visi Modalku, kerjasama dengan berbagai platform e-commerce yang telah memberdayakan jutaan penjual menjadi partner yang tepat bagi kami dalam mendukung UMKM lokal yang berpotensi. Sampai saat ini, sudah ada jutaan transaksi pinjaman merchant online yang sudah didukung oleh Modalku melalui fasilitas pinjaman di platform e-commerce. Kolaborasi ini juga telah berhasil menjangkau UMKM di beberapa kota di Indonesia, baik di dalam maupun luar Jawa, seperti Medan, Batam, ataupun Makassar.”
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR