Pandemi COVID-19 membuat bisnis aneka perusahaan terganggu, tak terkecuali UKM (usaha kecil dan menengah). Namun, berbagai UKM di Asia meyakini bahwa bisnis mereka akan selamat dari pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sampai saat ini. Bahkan, banyak dari mereka yang percaya akan bertumbuh pesat paskapandemi COVID-19. Setidaknya, menurut hasil studi yang dipaparkan HP secara virtual belum lama ini di Asia. Untuk mencapai hal itu tentunya UKM perlu untuk menempuh sejumlah langkah. HP pun siap membantu UKM untuk melakukan hal tersebut.
“Tahun ini telah menjadi suatu tahun yang benar-benar keras untuk bisnis dari segala bentuk dan ukuran, tetapi untuk UKM, mereka utamanya rentan. Jadi, pada studi ini kami mengeksploitasi keadaan sulit ini; apa yang diperlukan oleh mereka, untuk tidak hanya bertahan hidup melainkan bangkit,” ujar Ng Tian Chong (Managing Director, Greater Asia, HP Inc.) sambil menjelaskan bahwa UKM membentuk 97% bisnis di Asia.
Berdasarkan studi yang dilakukan HP terhadap 1.600 responden yang merupakan pelaku UKM di delapan negara Asia, secara rata-rata, sekitar 60% meyakini bahwa mereka akan selamat dari pandemi COVID-19. Bahkan, sekitar 53% percaya bahwa mereka akan berkembang pesat paskapandemi COVID-19. Menariknya lagi, responden Indonesia menghadirkan tingkat optimisme yang lebih tinggi. Khusus Indonesia, sekitar 71% responden yakin mereka akan selamat dari pandemi COVID-19 dan sekitar 72% percaya mereka akan berkembang pesat paskapandemi COVID-19.
Secara keseluruhan; dari kedelapan negara Asia yang disurvei; Singapura, Jepang, dan Korea Selatan adalah yang paling kurang optimis. Sementara; India, Australia, Thailand, dan Vietnam; seperti halnya Indonesia; lebih optimis.
Para pelaku UKM itu juga meyakini bahwa terdapat beberapa langkah yang perlu ditempuh untuk selamat maupun bertumbuh pesat dari/paska pandemi COVID-19. Kelima langkah teratas berdasarkan studi yang dilakukan HP bersangkutan adalah inovasi dalam cara bekerja, opsi bekerja yang fleksibel, inovasi terhadap produk dan servis, melakukan rapat secara daring dan menggunakan perkakas digital, serta melakukan migrasi lebih banyak proses ke digital. Khusus Indonesia; tiga langkah teratas adalah opsi bekerja yang fleksibel, inovasi terhadap produk dan servis, serta melakukan migrasi lebih banyak proses ke digital.
Namun, tidak mudah untuk UKM melakukan aneka langkah tersebut. Pasalnya, UKM, apalagi yang ukurannya lebih kecil, umumnya lebih terbatas dalam sumber daya. UKM umumnya memiliki kekuatan finansial dan sumber daya manusia yang lebih terbatas untuk melakukan berbagai perubahan yang dipercaya bisa membuatnya selamat maupun bertumbuh pesat dari/paska pandemi COVID-19. Begitu pula dengan adopsi teknologi digital yang sering kali masih lebih sedikit.
“Ini juga, khususnya untuk perusahaan yang berukuran lebih kecil, karena ukuran yang lebih kecil berarti sumber daya yang lebih sedikit, adopsi teknologi yang lebih rendah, dan akses yang terbatas ke pendanaan,” jelas Ng Tian Chong.
Tak hanya itu, pada pemaparan studi yang bertajuk “From Survival to Revival” bersangkutan juga disebutkan bahwa UKM sering kali tidak mengetahui secara jelas untuk meminta bantuan ke mana; bimbingan sehubungan pemanfaatan teknologi digital untuk selamat dari pandemi COVID-19 dan berkembang pesat setelahnya. Menurut studi yang dilakukan HP itu, hanya 19% responden yang meminta masukan dari perusahaan TI seperti halnya HP. Padahal HP mengklaim memiliki pengetahuan dan layanan yang bisa membantu UKM sehubungan transformasi digital tersebut.
“Di HP kami berkomitmen untuk membantu UKM mengakselerasi pertumbuhan melalui ekosistem perangkat, perkakas, dan sumber daya yang luas untuk membantu menciptakan kembali pengalaman yang konsumen sentris dan karyawan sentris, menciptakan ruang kerja produktif yang lincah dan aman, dan kami membantu menciptakan solusi kerja jarak jauh dan alur kerja tingkat lanjut ini yang benar-benar membantu UKM berinovasi terhadap cara mereka bekerja,” tegas Ng Tian Chong. “Kami mengerti bahwa cash flow adalah sangat penting untuk UKM. Daripada suatu pembelian TI di depan yang berbiaya tinggi pada HP, kami menghantarkan solusi yang memberikan keterdugaan sampai langganan bulanan dan program yang membebaskan cash flow,” tambah Ng Tian Chong.
HP misalnya menawarkan laptop ProBook dan desktop Elite PC yang bisa membantu meningkatkan produktivitas; HP Roam for Business yang memungkinkan pencetakan memanfaatkan printer HP tertentu dari mana saja secara aman; serta HP Pro Security Edition yang mengamankan laptop, 2 in 1, dan desktop Windows 10. Tersedia pula HP Sure Click Pro yang merupakan bagian dari HP Pro Security Edition yang bisa diunduh gratis sampai tanggal 30 September 2020. HP Sure Click Pro yang bisa diunduh gratis itu pun bisa digunakan untuk perangkat non-HP, bukan hanya perangkat HP.
KOMENTAR