Huawei fokus tidak tergantung dengan perusahaan mana pun dalam membuat perangkat elektronik konsumen, mulai dari smartphone, komputer tablet, sampai laptop.
Bersumber dari beberapa laporan baru, sepertinya proses tersebut berjalan cepat setelah pemerintah Amerika Serikat membatasi pergerakan perusahaan asal Tiongkok tersebut.
Segera setelah dibatasi oleh pemerintah AS, Huawei meluncurkan sistem operasi mereka sendiri bernama HarmonyOS.
Dilansir Gizmochina, kini Huawei perlahan-lahan mulai mengadopsi HarmonyOS di perangkatnya, bukan memakai sistem operasi Android.
CEO Huawei Consumer Business, Yu Chengdong mengatakan Huawei Smart Watch mendatang akan hadir dengan HarmonyOS.
Setelah itu terjadi, perusahaan tersebut akan mulai menggunakan sistem operasi buatannya untuk produk mereka yang lain, termasuk IoT, komputer desktop, laptop, komputer tablet, dan smartphone. Eksekutif perusahaan ini mengatakan bahwa HarmonyOS akan menjadi “sistem operasi dunia” di masa depan.
Ini diumumkan pada acara yang sama di mana perusahaan mengonfirmasi untuk meluncurkan smartphone flagship Mate 40 mendatang pada musim gugur ini.
Kemungkinan Huawei akan meluncurkan SoC flagship Kirin 1000 pada 5 September di IFA 2020.
Namun, perusahaan itu mengatakan Mate 40 mendatang kemungkinan menjadi smartphone terakhir mereka yang ditenagai oleh SoC/chipset seri Kirin.
Keputusan ini dilakukan oleh pembatasan pemerintah AS, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan untuk memproduksi chipset.
Laporan sebelumnya menunjukkan bahwa perusahaan itu kemungkinan akan mengumumkan versi sistem operasi generasi kedua mereka pada September tahun ini.
Sistem operasi yang disebut HarmonyOS 2.0 itu ditunjukan untuk komputer, smartwatch, dan bahkan mobil.
Bulan lalu, Huawei dan BYD memamerkan mobil pertama di dunia yang menjalankan sistem HiCar berbasis sistem operasi HarmonyOS yang dikembangkan sendiri oleh salah satu perusahaan raksasa asal Tiongkok tersebut.
Source | : | Gizmodo |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR