Hingga saat ini, perusahaan asal Amerika masih belum dapat melakukan perdagangan dengan pihak Huawei.
Hal ini dikarenakan Presiden Amerika saat ini, Donald Trump, masih terus memberlakukan pelarangan dagang dengan perusahaan tersebut.
Namun, tidak semua perusahaan senang dengan apa yang dilakukan Trump. Salah satunya adalah Qualcomm.
Mereka mengatakan bahwa larangan yang dilakukan akan berimbas dengan berkurangnya pendapatan untuk Amerika.
Qualcomm mengatakan bahwa larangan itu tidak akan mencegah Huawei mendapatkan suku cadang yang diperlukan dan dapat menggeser pemasukan "miliaran dolar" yang harusnya masuk ke Amerika, menjadi keluar negeri dikarenakan Huawei memilih untuk kerjasama dengan pembuat chip asing seperti MediaTek dan Samsung.
Wccftech bahkan tidak malu-malu mengatakan bahwa mereka ingin menjalin bisnis dengan Huawei.
Dalam laporan pendapatan terbarunya, CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf mengatakan mereka sedang menentukan bagaimana mereka dapat menjual ke setiap pembuat smartphone, termasuk Huawei.
Sebenarnya, saat ini beberapa perusahaan berhasil mendapatkan pengecualian atas larangan Amerika melalui lisensi.
Beberapa perusahaan, seperti Intel, Micron, dan Xilinx sudah dapat melakukan hal tersebut. Sayang, belum diketahui apakah pelarangan ini akan terus berlanjut atau tidak.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR