Intel Indonesia kemarin mengumumkan peluncuran program Intel AI for Youth bekerjasama dengan Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Republik Indonesia serta Orbit Future Academy. Intel AI for Youth bertujuan untuk memperluas kesiapan terhadap AI (artificial intelligence) pada sekolah negeri di Indonesia. Selain itu, Intel AI for Youth juga akan memberdayakan siswa dalam menggunakan AI untuk membangun Indonesia yang inovatif, sejalan dengan tujuan penerapan industri 4.0. Siswa dan guru terpilih akan mempelajari prinsip dan teknik sehubungan AI pada Intel AI for Youth. Selanjutnya mereka diharapkan bisa mengembangkan solusi teknologi berbasis AI.
Seperti InfoKomputer sampaikan di sini, pasar AI secara global memang terus meningkat. Menurut IDC, pasar AI global terus bertumbuh. IDC beberapa waktu lalu memperkirakan CAGR (compound annual growth rate) sebesar 28,5% dari tahun 2019 sampai 2023 untuk pendapatan AI secara global. AI juga merupakan salah satu dari pilar utama dalam peta jalan industri dalam membuat Indonesia 4.0. Alhasil kebutuhan akan tenaga kerja dengan keahlian AI juga meningkat. Memperluas kesiapan terhadap AI lebih dini tentu membantu menghasilkan tenaga kerja dengan keahlian AI tersebut.
"Sejalan dengan tujuan 2030 Intel dan tantangan dampak global, kami sangat antusias untuk membawa program Intel AI for Youth ke Indonesia. Program ini akan menyediakan kurikulum AI, sumber daya, dan pendampingan kepada seluruh siswa SMA dan SMK secara nasional, sehingga memungkinkan mereka untuk menjadi bagian dari generasi yang siap AI," ujar Santhosh Viswanathan (Managing Director-Intel APJ Territory). "Tujuan kami adalah untuk mendemokratisasi AI dengan program AI for Youth skala besar bagi remaja di 30 negara dan 30.000 institusi di seluruh dunia, dan memberdayakan lebih dari 30 juta orang dengan pelatihan keterampilan AI pada 2030," tambah Santhosh Viswanathan.
Pada tahap pertama, akan terpilih 100 siswa dan 40 guru dari 20 sekolah di Indonesia untuk mengikuti Intel AI for Youth. Masing-masing sekolah diharapkan mampu mengembangkan solusi untuk memecahkan berbagai tantangan yang dihadapi sekolah dan masyarakat di masa pandemi COVID-19 melalui penggunaan AI. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada tahap pertama, Orbit Future Academy dan Kemendikbud akan memperluas program AI for Youth ke lebih dari 10.000 sekolah di 34 provinsi di Indonesia.
"Indonesia bertransisi dari ekonomi berbasis sumber daya menuju ekonomi berbasis pengetahuan. Tenaga kerja yang siap dengan keterampilan AI, serta terampil dalam logika komputasi dan kemampuan memecahkan masalah menjadi sangat penting bagi keberhasilan transisi ini,” jelas Nadiem Anwar Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia). “Ada kebutuhan mendesak untuk menyiapkan siswa kita agar mahir teknologi dan siap menyongsong tantangan-tantangan di masa depan. Teknologi AI telah digunakan di seluruh dunia untuk memecahkan tantangan sosial, ekonomi, dan kesehatan, termasuk COVID-19. Dalam hal ini, program Intel AI for Youth dapat membantu siswa Indonesia dengan menyediakan akses pada perangkat AI, kurikulum, dan pelatihan," papar Nadiem Anwar Makarim lebih lanjut.
Di ASEAN, Indonesia adalah negara kedua yang meluncurkan program Intel AI For Youth untuk sekolah. Sementara, secara global, Indonesia adalah negera kesebelas. Intel AI For Youth sebelumya telah diluncurkan untuk sekolah di India, Polandia, Korea Selatan, Jerman, Singapura, Britania Raya, Tiongkok, Rusia, Israel, dan Amerika Serikat
"AI for Youth adalah program inklusif dan multidisiplin yang mendorong partisipasi siswa dan guru, tidak hanya mereka yang memiliki latar belakang matematika, dan fisika. Di Indonesia, demistifikasi (merakyatkan kembali) teknologi diperlukan sehingga remaja kita dapat belajar beradaptasi dan berpartisipasi dalam dunia industri 4.0 di masa depan. Kami sangat senang berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Intel untuk menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan menarik bagi siswa dan guru," sebut Dr.-Ing. Ilham A Habibie, MBA (Ketua Kehormatan & Co-founder Orbit Future Academy).
KOMENTAR