Perusahaan penyedia layanan penginapan Airbnb dikabarkan tengah mencapai tahap akhir dalam mencatatkan saham mereka di bursa saham AS, Wall Street.
Dikutip dari CNN, Airbnb berencana mengajukan data untuk melakukan pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) kepada Securities and Exchange Commision pada akhir bulan ini.
Diperkirakan, perusahaan tersebut akan secara publik terdaftar dalam bursa saham di akhir tahun. Namun demikian, Airbnb belum memberikan keterangan resmi terkait rencana tersebut.
Wall Street Journal melaporkan, Morgan Stanley dan Goldman Sachs menjadi entitas yang mendukung proses IPO Airbnb.
Pendaftaran yang dilakukan tahun ini tak mengejutkan, lantaran perusahaan memang berencana untuk melakukan IPO sejak sebelumnya.
Namun, tekanan yang disebabkan oleh pandemi virus corona turut berdampak pada industri perjalanan. Hal tersebut berpotensi memperlambat proses IPO yang dilakukan oleh perusahaan.
CEO Airbnb Brian Chesky sebelumnya sempat memberikan pernyataan kepada Bloomberg, para traveler saat ini lebih cenderung melakukan perjalanan di dalam negeri.
Pembatasan perjalanan internasional telah berdampak pada banyak perjalanan. Dia pun memproyeksi pendapatan perusahaan tahun ini hanya separuh dari tahun lalu.
Selain itu, sebelumnya di bulan Juni, kepada CNN, Airbnb menyatakan debut di pasar saham masih mungkin dilakukan tahun ini. "Hal itu masih berada di dalam rencana, tetapi kami tidak berkomitmen apapun saat ini," ujar Chesky.
"Kami tetap membuka kemungkinan untuk hal itu," jelas dia.
Wall Street Journal mencatatkan, valuasi Airbnb sepanjang tahun 2020 telah merosot sampai 18 miliar dolar AS.
Adapun tahun lalu, valuasi perusahaan tersebut mencapai 35 miliar dolar AS. Pada April lalu, perusahaan menerima pinjaman dari investor sebesar 1 miliar dolar AS untuk menghadapi pandemi.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR