Pandemi COVID-19 mendongkrak kebutuhan jaringan infrastruktur digital sampai ke pelosok daerah.
Kondisi itu mendorong Indonesia, melalui PT Telkom Indonesia (Persero), Tbk. (Telkom) secara konsisten melakukan percepatan digitalisasi di ibu kota kabupaten (IKK).
Executive Vice President (EVP) Telkom Regional III M Khamdan mengatakan saat ini Telkom terus berupaya mengoptimalkan operasional network. Salah satunya, melalui fiberisasi jaringgan, demi mendukung terwujudnya pengalaman digital terbaik bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelanggan yang beraktivitas di rumah.
"Pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu aktivitas utama yang mendongkrak kebutuhan infrastruktur digital hingga ke daerah," ujar Khamdan melalui siaran persnya.
Seperti diketahui, saat ini masih banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau jaringan infrastruktur digital.
Bahkan, di Jawa Barat (Jabar) masih ada 1.300 titik blank spot, yang membuat anak sekolah di daerah tersebut kesulitan menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Khamdan mengatakan, bukan hanya jaringan, seperti diketahui, PJJ juga terganjal kuota dan biaya untuk berlangganan internet.
Apalagi, seperti diketahui, akibat pandemi banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.
Kondisi tersebut, kata Khamdan, mendorong Telkom Jabar menggelar Program Bebas Belajar Online Bersama Wifi.id dan IndiHome Study.
Program tersebut merupakan salah satu inisiatif Telkom Jabar dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat Jabar dalam menjalankan PJJ.
"Telkom Jabar menyediakan layanan internet secara gratis bagi para pelajar yang kurang mampu untuk mendapatkan layanan internet agar dapat mengikuti kegiatan PJJ," katanya.
Sebagai tahap awal, kata dia, program Bebas Belajar Online Bersama Wifi.id dan IndiHome Study akan diimplementasikan di 30 Desa di Wilayah Telkom Jabar, di antaranya adalah di Bandung, Kab Bandung Barat, Cirebon, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR