Dukung perluas inklusi keuangan melalui aplikasi keuangan digital, OY! Indonesia juga mendorong kemudahan tarik tunai uang tanpa mesin ATM.
Lewat rilisnya, OY! Indonesia mengumumkan bahwa pihaknya tengah aktif melakukan uji coba tarik tunai tanpa ATM melalui kerja sama dengan gerai-gerai retail.
Hal ini adalah untuk memudahkan lapisan masyarakat di daerah yang jarang ditemukan mesin ATM sehingga sulit menarik tunai. Selain itu tentunya penyedia aplikasi solusi finansial asli dari Indonesia ini ingin ikut mendorong penetrasi penggunaan aplikasi keuangan digital terutama di kaum urban dan milenial.
OJK menyebutkan pada tahun 2019 hanya 60% penduduk dewasa yang memiliki rekening, padahal, terima-kirim uang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. OY! Indonesia kini sedang melakukan uji coba untuk merealisasikan tarik tunai yang bisa dilakukan di gerai retail.
Tanpa perlu repot mencari mesin ATM, kini para pengguna bisa melakukan penarikan tunai di kasir gerai retail. Dengan menggunakan fitur Tarik Tunai di aplikasi OY!, penarikan uang tunai tidak lagi terbatas pada lokasi mesin ATM yang sering kali sulit ditemukan, terutama di daerah-daerah terpencil. Sebagai biaya administrasi, Pengirim akan dikenakan biaya Rp5.000,-.
Langkah OY! Indonesia ini selaras dengan upaya pemerintah untuk mendorong lembaga keuangan, terutama perbankan, untuk mengadakan sejumlah program dalam upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mengembangkan produk dan kualitas layanan mereka agar dapat menyentuh seluruh permukaan masyarakat di Indonesia lebih baik lagi.
Hal itu mengingat indeks literasi keuangan kita yang relatif masih rendah. Meski begitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan data mengenai indeks literasi keuangan pada 2019 yang menunjukkan bahwa pada 2019 ada kenaikan literasi keuangan di Indonesia yang mencapai 38,03%. Angka tersebut merupakan peningkatan jika dibandingkan 3 tahun sebelumnya pada 2016 yang berada angka 29,7%. Survei juga menunjukkan bahwa Indonesia mencatat kenaikan indeks inklusi keuangan dari 67,8% pada 2016, menjadi 76,19% pada tahun lalu.
OY! Indonesia juga bekerja sama dengan UniPin untuk menghadirkan produk voucher game. Pengguna OY! bisa membeli voucher game kesayangannya dengan mudah melalui fitur top-up pada aplikasi OY!. Masing-masing voucher game yang disediakan pun memiliki paket (kuota) yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Dengan kondisi pandemi yang masih jauh dari kata usai, bermain game dapat menjadi salah satu aktivitas mengisi waktu luang sekaligus membantu mengurangi penyebaran virus COVID-19. Hal ini pun didorong oleh World Health Organization (WHO) yang mengatakan bahwa video game tidak hanya membantu proses social distancing namun juga membantu orang agar tetap saling terhubung secara virtual.
Dengan adanya uji coba fitur Tarik tunai tanpa mesin ATM serta fitur pembelian voucher game, diharapkan OY! Indonesia dapat semakin memudahkan keseharian masyarakat di tengah pandemi seperti saat ini.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR