Plantronics, Inc. (“Poly” – dahulu Plantronics dan Polycom) merilis laporan terbaru yang menyoroti pergeseran dari “tempat” ke “tujuan” bekerja di masa pandemi, dan hybrid working.
Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak hal. Di lingkungan bisnis, misalnya, perusahaan harus merespons krisis, mendesain ulang operasi, dan menciptakan ulang cara mereka bekerja.
Co-working space di luar kota, ruang kerja di rumah yang ergonomis, dan percakapan informal virtual antar kolega – efek pandemi ini akan melambangkan era baru hybrid working.
“Pandemi yang sedang berlangsung saat ini telah mengubah cara perusahaan beroperasi, di mana perusahaan dipaksa untuk beradaptasi, atau berisiko tertinggal. Kita telah melihat fase pertama perusahaan bertransisi mengadopsi Remote Working, dan kita sekarang menyaksikan pergeseran ke arah cara kerja baru – Hybrid Working. Perusahaan yang bertahan dalam “next normal” ini adalah yang memprioritaskan koneksi dan kolaborasi antar manusia pada saat mereka mendesain ulang praktik, ruang, dan budaya kerja untuk karyawan mereka,” kata Pierre-Jean Châlon, Senior Vice President, Asia Pacific, Poly.
Inilah hasil studi yang berjudul "Hybrid Working: Menciptakan “Next Normal” di Praktik, Ruang, dan Budaya kerja" dan diselenggarakan Poly dengan menggandeng para ahli di bidang pekerjaan, desain ruang kerja dan psikologi.
Praktik Kerja Pasca Lockdown
Dipicu oleh COVID-19, perusahaan memiliki kesempatan untuk mempertanyakan pentingya pertemuan dan mendefinisikan kembali apa arti sebenarnya “bekerja”. Hybrid working akan memperkenalkan:
Tom Cheesewright, futurolog terapan dan kontributor laporan Poly, mengatakan, “Bahkan sebelum pandemi, cara bekerja sudah berubah karena bisnis sudah berubah. Saat ini, hanya sedikit perusahaan yang mengklaim teknologi menjadi penghalang untuk mengubah praktik, tetapi lockdown telah menyorot kebutuhan investasi di komponen budaya dan perilaku kerja yang fleksibel. Masa depan adalah lingkungan kerja fleksibel yang memenuhi kebutuhan semua karyawan, memberi mereka pengalaman kerja yang memuaskan dan sebagai gantinya memungkinkan mereka untuk memaksimalkan nilai yang mereka kembalikan ke perusahaan.”
Ruang Hybrid Working
Dalam laporan Poly, Sarah Susanka, arsitek dan pendiri Susanka Studios, juga menjelaskan mengapa menciptakan lingkungan terbaik supaya karyawan produktif dan kolaboratif menjadi penting untuk era baru hybrid working. Laporan Poly menetapkan tren global untuk ruang hybrid working yang akan muncul tahun 2020 dan seterusnya:
Mengelola Perubahan Budaya
Megan Reitz, profesor kepemimpinan dan dialog di Hult Ashridge Business School di CITY, percaya bahwa perusahaan perlu ‘menghubungkan’ kebiasaan mendasar ke dalam budaya tim mereka untuk menyatukan tim hybrid working dan memastikan karyawan dapat menyuarakan pikiran mereka. Supaya tim cepat beradaptasi, inovatif, etis, dan penuh empati. Menurut laporan Poly budaya kerja harus:
Perubahan yang Didukung Teknologi
Ketika perusahaan merespon, mendesain ulang, dan menciptakan ulang model bisnis mereka, teknologi akan memainkan peran penting dalam pergeseran menuju hybrid working. “Pada saat tim tidak terkoneksi secara fisik dan terkoneksi secara virtual, perusahaan akan harus merespon, mendesain ulang, dan menciptakan ulang praktik mereka dan mengatasi tantangan ke depan, beradaptasi terhadap perubahan apapun yang mereka hadapi.”
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR