Xiaomi melaporkan pendapatan US$7,77 miliar pada kuartal kedua 2020, naik 3,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Uniknya, Xiaomi juga melaporkan bahwa jumlah pengiriman smartphone dengan harga US$350 (sekitar Rp5 juta) ke atas naik hampir dua kali lipat, yakni tumbuh 99,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Karena proporsi penjualan smartphone menengah ke atas ini lebih besar, harga jual rata-rata (Average Selling Price - ASP) smartphone Xiaomi ikut terdongkrak.
"Harga jual rata-rata smartphone Xiaomi meningkat 11,8% secara year-on-year dan 7,5% secara quarter-on-quarter," klaim Xiaomi dikutip TechCrunch.
Xiaomi pada 2020 memang mulai agresif di segmen smartphone menengah-atas, salah satunya di pasar Indonesia . Pada Januari 2020, Xiaomi meluncurkan smartphone kelas atas Mi Note 10 dan Mi Note 10 Pro.
Ponsel ini dijual di Indonesia dengan harga Rp6,9 juta. Kemudian pada Mei 2020, Xiaomi kembali meluncurkan smartphone flagship Mi 10 dengan cip Snapdragon 865. Smartphone ini dijual di Indonesia dengan harga Rp10 jutaan.
"Setelah mendengar berbagai macam masukan dari pengguna dan tim, setelah mengetahui kekuatan Xiaomi di Indonesia, kami yakin mulai bulan Januari merilis flagship," ujar Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse Januari lalu.
Lembaga riset Counterpoint yang menghitung pangsa pasar smartphone global berdasar pengiriman, menempatkan Xiaomi di posisi ke-4 dunia, dengan pangsa pasar 10%.
Jumlah pengiriman smartphone Xiaomi sendiri turun dari kuartal yang sama tahun lalu, yakni dari 32,3 juta menjadi 26,5 juta.
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR