Jika saat ini Anda mempertanyakan apakah masuk akal untuk bermigrasi ke cloud, Anda tidak sendirian. Banyak bisnis bergulat dengan masalah ini.
Kesesuaian migrasi cloud bergantung pada banyak faktor, termasuk sektor industri Anda, model bisnis, perkiraan tingkat pertumbuhan, serta sifat data yang dikumpulkan perusahaan Anda. Selain itu, jika Anda memutuskan untuk pindah ke cloud, pengaturan waktu menjadi sangat penting.
Yang pasti, ada alasan kuat yang harus dibuat untuk tetap berada di lokasi. Bergantung pada ukuran perusahaan dan sifat bisnis Anda, pendekatan lokal mungkin merupakan pendekatan yang bijaksana.
Jika Anda memantau ribuan perangkat dan menghasilkan banyak log, akan lebih aman menjalankan agen di lokasi. Atau, Anda dapat menjalankan gateway di lokasi dan mengirim log Anda ke cloud kemudian.
Dari sudut pandang keamanan, penting untuk mempertimbangkan undang-undang privasi data. Kegagalan untuk mematuhi undang-undang ini dapat mengakibatkan tidak hanya denda yang besar, tetapi juga kerusakan jangka panjang pada reputasi bisnis Anda.
Kamala Kannan Subramani (IT Manager ManageEngine) mengatakan banyak penyedia cloud memastikan bahwa data Anda akan tetap sesuai dengan peraturan industri tetapi ini dapat menjadi kekhawatirkan jika Anda mempercayai penyedia cloud begitu saja.
"Jika Anda bekerja di industri dengan data yang sangat sensitif, seperti perawatan kesehatan, layanan keuangan, atau pendidikan tinggi, Anda harus memperhatikan undang-undang perlindungan data, seperti SOX, HIPAA, GDPR, dan CCPA," katanya dalam siaran persnya, Selasa (14/9).
Untuk perusahaan yang sedang mempertimbangkan migrasi cloud, Anda mungkin tidak ingin mengirim semua perangkat lunak Anda ke sana dalam satu Langkah. Demi alasan keamanan, perangkat lunak endpoint management serta akses dan alat identity management biasanya merupakan solusi terakhir yang dipindahkan perusahaan ke cloud. Lagi pula, jika alat endpoint management diretas, itu dapat mengekspos data dari ribuan perangkat.
Aplikasi kustom, ketergantungan jaringan, dan masalah biaya
Pastikan untuk mempertimbangkan sifat aplikasi Anda. Aplikasi dengan banyak penyesuaian — terutama yang terkait dengan manajemen rantai pasokan dan manajemen data — sering kali disimpan di lokasi karena lebih sulit untuk dimigrasi.
"Untuk jenis aplikasi ini, mungkin sulit untuk menjaga skema aplikasi tetap sinkron selama proses migrasi. Aplikasi tertentu memiliki ketergantungan jaringan dan perlu dihubungkan ke berbagai database dan server, yang dapat mempersulit migrasi cloud," ujarnya.
"Tentu saja, jika Anda tidak dapat mengenkripsi data di aplikasi lama Anda, pasti tidak aman untuk membawanya ke cloud," pungkasnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR