LINE belum lama ini menyebutkan telah bergabung dengan Christchurch Call untuk menangkal konten daring terorisme dan ekstremisme. LINE bahkan mengklaim sebagai perusahaan pertama yang berbasis di Asia yang bergabung. Bergabungnya LINE dengan Christchurch Call sesuai dengan keputusan LINE untuk memperkuat aktivitas melawan terorisme dengan bekerja sama dalam skala global dengan pemerintah nasional, perusahaan, masyarakat sipil, dan pemangku kepentingan lainnya.
Christchurch Call sendiri adalah inisiatif yang membawa berbagai pemerintahan dan penyedia layanan daring untuk menangkal konten daring terorisme dan ekstremisme. Christchurch Call ini timbul akibat serangan teroris di Christchurch, Selandia Baru yang disiarkan lewat internet pada tahun 2019 lalu.
“Inklusi LINE menunjukkan rasa tanggung jawab dan penghormatan yang sama terhadap hak dan kebebasan di internet, memastikannya tetap gratis, terbuka dan aman, bersamaan dengan kami yang bekerja sama untuk memerangi penggunaan internet untuk tujuan teroris dan ekstremis brutal,” ujar Jacinda Ardern (Perdana Menteri Selandia Baru).
Dengan bergabungnya LINE dengan Christchurch Call, LINE menyebutkan akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Christchurch Call dan memperkuat kerjasamanya dengan mendukung pemerintah, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengembangkan teknologi dan kebijakan yang mencegah pengunggahan dan penyebaran konten berbahaya secara daring.
Ke depannya, LINE pun mengklaim akan terus berusaha untuk mencegah penyebaran konten berbahaya sambil memastikan kebebasan berbicara pengguna. LINE juga akan memperkuat upaya untuk memberantas terorisme dan ekstremisme serta memberikan kontribusi pada usaha global untuk membangun internet yang bebas, terbuka, dan aman.
KOMENTAR