Di tengah situasi pandemi, permintaan lini produk database Alibaba Cloud justru meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan ingin memindahkan bisnisnya ke cloud akibat dampak COVID-19 yang masih terus berlangsung.
"Dengan reputasinya yang diakui secara global, Alibaba Cloud, sebagai penyedia layanan cloud terpercaya memiliki rangkaian produk yang telah terbukti, termasuk produk Cloud-Native database yang tangguh. Lewat kehadirannya yang kuat di Indonesia, kami yakin Alibaba Cloud dapat menjadi penyedia solusi cloud yang andal bagi kami guna mendukung tim R&D dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk pelanggankami,” komentar Fengping, CTO Kopi Kenangan, salah satu pengguna Alibaba Cloud.
Sebagai penyedia layanan cloud terbesar ketiga di dunia saat ini, Alibaba Cloud melayani lebih dari 100.000 perusahaan secara global.
Dalam upayanya untuk mendukung perjalanan transformasi digital pelanggan, di Apsara Conference 2020, Alibaba Cloud mengumumkan serangkaian peningkatan produk dan fitur baru, termasuk rangkaian produk cloud-native database yang mencakup OLTP, OLAP, NoSQL, alat dan utilitas, dan platform database self-driving.
Lindorm, cloud-native database multimodel yang digunakan untuk mendukung ekosistem Alibaba Group, pertama kali diperkenalkan ke pasar guna memberikan manfaat bagi ekosistem Alibaba Cloud yang lebih luas dan pelanggan publik.
Lindorm adalah cloud-native database, dengan penyimpanan terjangkau dan karakteristik pemrosesan yang fleksibel. Database ini disarankan untuk aplikasi yang membutuhkan pemrosesan massif terhadap data tak terstruktur, semi-terstruktur, dan terstruktur. Alibaba Cloud mengatakan bahwa Lindorm dapat membantu perusahaan mengurangi biaya penyimpanan hingga 80% dibandingkan dengan menggunakan database konvensional, dengan jaminan ketersediaan minimal 99,99%.
Sementara produk cloud-native database terdistribusi, PolarDB-X, menghadirkan peningkatan berupa transaksi hybrid/pemrosesan analitik dan indeks sekunder global untuk fitur data terdistribusi. Peningkatan ini memungkinkan diprosesnya permintaan transaksi online besar-besaran secara bersamaan, dan pada saat yang sama, membantu bisnis online untuk mempercepat analisis kompleks dengan pemrosesan yang efisien sebanyak 5 sampai 10 kali. Solusi database ini disarankan untuk perusahaan yang membutuhkan data dan fungsi transaksi sangat cepat, seperti platform logistik.
Pembaruan juga dilakukan Alibaba Cloud terhadap AnalyticDB for MySQL di mana kini pengguna dapat memanfaatkan elastisitas dari sumber daya komputasi, tiered storage dari cold dan hot data, serta isolasi resource group. Pembaruan ini dapat memenuhi kebutuhan pengguna akan sumber daya untuk workload yang berbeda, memenuhi kinerja analisis data, dan mengurangi biaya analisis data hingga 50-80%.
Alibaba Cloud juga merilis fitur multi-master dan laser engine untuk AnalyticDB for PostgreSQL. Fitur multi-master mendukung linear scaling concurrency sehingga akan mudah menangani scenario di mana terjadi high-concurency. Laser engine yang dikembangkan oleh tim Alibaba Cloud meningkatkan kinerja Greenplum engine dua kali lipat sehingga memastikan keberlangsungan analisis dan komputasi real time.
Alibaba Cloud juga merilis Data Lake Analytics (DLA), yaitu solusi manajemen data lake secara end-to-end. Peluncuran DLA juga membuka jalan bagi era baru serverless data lake management, analysis dan computing. DLA mendukung metadata discovery, management dan update secara otomatis. Fitur Serverless Spark disebut Alibaba Cloud lebih efektif biaya daripada sistem yang dibuat user, dengan peningkatan efektivitas biaya sebesar 300 persen dalam proses analisis data.
Baik ADB maupun DLA telah berhasil diterapkan di berbagai industri termasuk keuangan, manufaktur, ritel, penerbangan, dan logistik untuk membantu proses transformasi digital mereka.
“Dalam laporan kuadran ajaib Gartner terbaru, Gartner menggabungkan kuadran ajaib DMSA (Solusi Manajemen Data untuk Analytics) dan OPDBMS (Operational DBMS) menjadi satu kuadran ajaib Cloud DBMS, dan ini menunjukkan di mana masa depan terletak untuk teknologi database," kata Dr Feifei Li, President of Alibaba Cloud Database Products Business. "Kami ingin pelanggan mengikuti tren masa depan, dan kami akan terus berinovasi dalam menyediakan teknologi database terbaik untuk pelanggan kami dan bersama-sama dapat membangun fondasi yang kokoh dalam perjalanan transformasi digital mereka."
Berdasarkan data dari Gartner, database cloud akan tersebar luas dalam waktu dekat dan pada tahun 2023, 75% dari semua database akan berada di platform cloud. Dalam laporan terakhirnya berjudul Gartner Magic Quadrant for Operational Database Management Systems Gartner di tahun 2019, database milik Alibaba Cloud diakui sebagai pemain di kuadran "Challengers".
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR