Banyak serangan siber mengincar perusahaan-perusahaan di Indonesia lantaran tidak semua perusahaan mengadopsi sistem keamanan yang kuat. Bahkan, banyak perusahaan harus menanggung malu karena data penggunanya dicuri hacker dan dibocorkan di dunia maya.
Kasus ini tentunya membuka mata pemimpin perusahaan bahwa sistem keamanan yang kuat adalah suatu keniscayaan. Karena kerugiaan tidak hanya bersifat material tetapi citra perusahaan bisa hancur seketika.
Salah satu alasan yang membuat perusahaan enggan mengadopsi solusi keamanan IT adalah harganya yang mahal. Padahal, investasi keamanan yang mahal itu setara dengan hasil yang didapat perusahaan.
Untungnya, perusahaan keamanan ManageEngine menawarkan solusi keamanan terlengkap dari solusi keamanan end-point, device solution, management solution, privacy secure end-point.
"Solusi kami mampu mengidentifikasi ancaman siber yang menyerang dan memberikan solusi keamanan yang tepat. Kami punya management cyber solution yang akan membantu perusahaan menjaga keamanan semua perangkat end-point dari mobile hingga desktop," ujar Product Manager ManageEngine IT Management Division - Zoho Corp Ananthakrishnan Vaidyanathan.
Tak hanya itu, Ananthakrishnan menjamin harga solusi yang ditawarkan ManageEngine jauh lebih murah dengan solusi keamanan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan keamanan lainnya. Meskipun harga solusinya yang terjangkau, solusi keamanan ManageEngine patut diancungi jempol karena sudah banyak perusahaan di dunia yang mengadopsinya.
"Anda bisa bandingkan harga solusi kami 40 persen lebih murah dibanding para kompetitor termasuk Microsoft," ucapnya.
ManageEngine sendiri sudah memiliki pelanggan lebih dari 150. ManageEngine terus berkomitmen meningkatkan pelayanan keamanan pelanggan dengan menghadirkan solusi-solusi keamanan terkini.
Ancaman Keamanan Meningkat
Ananthakrishnan meminta perusahaan dan pengguna untuk mewaspadai setiap serangan siber yang terus meningkat dan berubah. Ada dua kasus serangan siber yang cukup menarik perhatian yaitu zoom boombing dan kebocoran data pengguna.
"Menurut BSSN, ada 88 juta serangan siber di Indonesia dari Januari - April tahun ini. Serangan siber ini meliputi trojan malware, phising, scam dll. Umumnya serangan siber mengincar keamanan end-point meliputi laptop, smartphone dan perangkat pengguna," ujarnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR