Twitter akan menangguhkan akun pengguna yang mengharapkan kematian Donald Trump setelah presiden Amerika Serikat itu dilaporkan positif Covid-19.
Ada sejumlah pengguna Twitter yang mengharapkan kesembuhan Trump tetapi ada juga yang secara terbuka mencuitkan harapan bahwa dia akan meninggal karena Covid 19. Tentunya, cuitan melanggar aturan Twitter.
"Kami memprioritaskan penghapusan konten jika ada ajakan bertindak yang berpotensi menyebabkan bahaya di dunia nyata," ujar Twitter seperti dikutip The Verge.
Dalam sebuah cuitan, Twitter mengatakan aturannya tidak selalu berarti penangguhan otomatis. Aturan yang berlaku adalah sesuai dengan kebijakan Twitter tentang perilaku yang menyesatkan, yakni sebagai berikut.
Menginginkan atau mengharapkan cedera serius pada seseorang atau sekelompok orang
Kami tidak mentolerir konten yang menginginkan, mengharapkan, atau mengungkapkan keinginan untuk mati, cedera tubuh yang serius, atau penyakit yang fatal terhadap individu atau sekelompok orang, termasuk:
Berharap seseorang meninggal akibat penyakit serius, misalnya, "Saya harap kamu terkena kanker dan mati".
Ingin seseorang menjadi korban kecelakaan serius misalnya, "Saya berharap Anda akan ditabrak mobil saat Anda membuka mulut."
Mengatakan bahwa sekelompok individu pantas mendapatkan cedera fisik yang serius, misalnya, "Jika kelompok pengunjuk rasa ini tidak tutup mulut, mereka pantas untuk ditembak."
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR