Meski bisa bantu menghubungkan dengan kerabat dan teman, media sosial bisa terlalu sering digunakan oleh seseorang sehingga menghabiskan banyak waktu setiap hari tanpa disadari.
Alif Aulia Masfufah, psikolog klinis dari Komunitas Love Yourself Indonesia, mengatakan bahwa sebenarnya boleh-boleh saja memakai medsos asalkan tidak berlebihan. Buat pengguna yang merasa kecanduan, dia menyarankan agar membuat semacam pengingat.
"Sebelumnya bisa pasang alarm, tapi kalau alarmnya selesai segera uninstall (atau tutup) aplikasi Instagram atau media sosial lainnya," kata Aulia.
Agar lebih mudah, pengguna bisa memanfaatkan aplikasi yang ditujukan untuk mengontrol pemakaian gadget dan media sosial, misalnya seperti Digital Wellbeing besutan Google yang hadir di Android.
Aplikasi ini dapat menampilkan informasi lengkap terkait aktivitas aplikasi pada ponsel, meliputi durasi penggunaan aplikasi, seberapa banyak ponsel pengguna diaktifkan, serta jumlah notifikasi yang muncul setiap harinya.
Digital Wellbeing hadir pertama kali pada tahun 2018 lalu, bersamaan dengan hadirnya sistem operasi Android generasi ke-9 yakni Android Pie.
Kendati demikian, keberadaan aplikasi ini jarang diketahui pengguna karena tersembunyi di dalam sistem.
Cara menggunakan Digital Wellbeing
Untuk dapat mengakses aplikasi Digital Wellbeing, pengguna dapat masuk ke menu Pengaturan (Settings).
Kemudian pada kolom pencarian (Search), pengguna bisa memasukan kata kunci "Digital Wellbeing".
Selanjutnya, sistem akan menunjukkan aplikasi Digital Wellbeing. Untuk dapat memunculkannya di layar homescreen, pengguna dapat menggulir laman tersebut ke arah bawah dan mengaktifkan tombol pada menu "Show icon in the app list".
Untuk beberapa ponsel Android lainnya, pengguna dapat memilih tombol tiga titik yang terdapat pada sisi kanan atas layar ponsel. Selanjutnya, pilih opsi "Show icon on Apps Screen".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR