Lark hari ini menegaskan bahwa Lark bisa membantu memaksimalkan potensi dari kolaborasi di Indonesia, utamanya kolaborasi secara daring. Pasalnya; Lark mengklaim berbagai karakteristik yang diinginkan milenial dalam berkolaborasi, seperti cepat, praktis, dan tepat sasaran; hadir pada platformnya. Lark pun menegaskan koloborasi real-time kini telah menjadi sebuah standar baru untuk milenial. Bahkan, menurutnya, milenial merasa lebih nyaman dan produktif jika tidak merasa “sendirian”. Hal ini berbeda dengan generasi terdahulu yang dianggap lebih mandiri dan individualis. Tak heran bisa Lark menyebut milenial dengan generasi kolaborasi.
“Generasi kolaborasi tumbuh dewasa dengan teknologi, mereka sudah sangat terbiasa menggunakan teknologi dan mereka pun membutuhkan teknologi yang dapat membantu mereka berkolaborasi dan menciptakan ruang kerja yang produktif. Oleh karena itu, perusahaan perlu beradaptasi dan melakukan transformasi digital. Hal ini memang masih menjadi tantangan bagi sebagian besar perusahaan. Sesuai dengan riset Future of Work Collaboration yang kami lakukan bersama IDC, tercatat hampir 60% perusahaan di Indonesia masih menerapkan metode manual dalam berkolaborasi, di mana mayoritas dari mereka masih minim pengetahuan tentang teknologi. Namun sejak munculnya wabah COVID-19 di Indonesia yang memaksa para pekerjanya untuk bekerja dari rumah, banyak perusahaan mulai menyadari betapa pentingnya sebuah platform kolaborasi yang dapat mengakomodir segala kebutuhan mereka. Dan bagi generasi kolaborasi, penerapan platform kolaborasi justru dapat semakin meningkatkan perfoma dan kreatifitas mereka,” ujar Joey Lim (Lark VP of Commercial, Asia).
Lark menjelaskan dirinya sebagai sebuah sebuah platform kolaborasi yang bisa membantu setiap penggunanya untuk tetap saling terhubung, di mana pun mereka berada, secara real-time. Lark menyediakan berbagai fitur seperti Messenger, Video Call, Docs & Sheets, Penyimpanan Cloud, Kalender, dan Mail yang terintergrasi. Dengan Lark, pengguna bisa menemukan berbagai alat untuk kolaborasi pada satu tempat.
Pada masa PSBB (pembatasan sosial berskala besar) untuk menekan penyebaran COVID-19, konferensi video menjadi salah satu cara berkolaborasi yang banyak digunakan. Melalui fitur Video Call-nya, Lark memungkinkan pengguna untuk melakukan konferensi video. Bahkan, konferensi video itu bisa dilakukan secara gratis dan mendukung sampai seratus partisipan. Untuk berkolaborasi dengan teman kerja satu tim misalnya, fasilitas bersangkutan tentu sudah mumpuni. Lark Video Call mendukung pula fitur yang disebut magic share. Dengan magic share, pengguna bisa saling mengirim dokumen dan menyuntingnya secara bersama-sama alias sekaligus, sembari tetap melakukan konferensi video. Dengan kata lain, Lark Video Call sangat menunjang kolaborasi real-time.
Kolaborasi pun tentunya bisa dilakukan melalui fitur lain. Lark Messenger misalnya. Lark Messenger membolehkan pengguna untuk membuat grup dengan anggota sampai sebanyak lima ribu. Jika ada tambahan anggota baru yang bergabung dengan grup di kemudian hari, terdapat fitur unlimited searchable chat history. Fitur ini memungkinkan anggota baru tersebut untuk mencari dan menemukan berbagai informasi yang disampaikan maupun didiskusikan sebelumnya. Selain itu, Lark juga menyebutkan Messenger-nya bisa menerjemahkan pesan secara otomatis dari lebih dari seratus bahasa ke dalam bahasa Inggris, Cina, Jepang, dan Thailand. Begitu pula dengan "fitur" umum aplikasi perpesanan seperti menelepon dan mengirim dokumen.
KOMENTAR