Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Huawei Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman dengan KSP untuk mendukung pengembangan SDM Indonesia melalui program vokasi.
Seiring perkembangan dunia yang mengarah pada digitalisasi berbagai bidang, kompetensi di bidang teknologi informasi akan sangat dibutuhkan di masa depan. Hingga 2030, Indonesia membutuhkan 9 juta SDM mumpuni di bidang TIK yang menguasai teknologi digital terdepan seperti Cloud, Kecerdasan Artifisial, Analitik Big Data, 5G hingga IoT.
Tak heran jika pemerintah saat ini memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Kebutuhan SDM yang menguasai teknologi dan informasi menjadi syarat penting tercapainya target pembangunan nasional. “Untuk menciptakan ekosistem digital kita butuh kerjasama dengan semua pihak termasuk industri agar talenta yang kita miliki bisa berkembang,” ujar Dr. Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan saat melakukan penandatanganan kerjasama dengan Huawei Indonesia di Jakarta, Rabu (28/10).
Oleh karena itu, Dr. Moeldoko mengapresiasi komitmen Huawei Indonesia untuk mendukung pengembangan SDM yang menguasai teknologi informasi. Sebab menurutnya, bidang tersebut menjadi fondasi penting bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
“Ini kebutuhan yang butuh sinergi sejumlah pihak. Pemerintah tidak bisa sendiri, demikian pula swasta,” ujarnya.
Penandatangan kerjasama berdurasi lima tahun ini diharapkan bisa memberikan peluang kepada talenta yang dimiliki Indonesia. Nota kesepahaman (MoU) dengan Huawei Indonesia berisi pengembangan 100 ribu SDM di Indonesia melalui pendidikan vokasi. Diharapkan nantinya SDM Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dimiliki Indonesia bertaraf internasional.
Sementara itu, CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen, menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia ini. Menurutnya, keterlibatan aktif dalam pengembangan kualitas SDM di bidang TIK berkompetensi global merupakan bagian dari komitmen panjang Huawei sejak hadir di Indonesia 20 tahun lalu.
“Melalui Huawei ASEAN Academy Indonesia, kami menggelar berbagai pelatihan, seminar, studi banding, sertifikasi, hingga kompetisi yang dirancang memperkaya wawasan, memperdalam pemahaman, serta meningkatkan penguasaan terhadap teknologi-teknologi terdepan,” pungkasnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR