Layanan streaming Netflix telah menaikkan harga di beberapa wilayah, termasuk di Indonesia dan Amerika Serikat.
Bahkan, biaya langganan Netflix akan terus naik secara rutin di masa depan. Di AS, paket standar Netflix yang sebelumnya seharga USD13 per bulan kini menjadi USD14.
Sedangkan untuk paket premium Netflix naik dari USD16 menjadi USD18 perbulan. Adapun di Indonesia, biaya Netflix naik baru-baru ini terkait diterapkannya pajak layanan digital.
Apa penyebabnya?
Faktor pertama kenaikan harga adalah untuk memenuhi tuntutan investor bahwa Netflix akan menghasilkan keuntungan secara konsisten.
Apalagi jika pertumbuhan pelanggan mulai melambat, kenaikan harga akan menjaga pundi-pundi mereka tetap stabil.
"Jika itu terjadi, investor berharap Netflix akan menjadi sesuatu yang pokok di rumah-rumah warga, mirip seperti yang terjadi pada televisi kabel dalam 4 dekade terakhir," tulis CNBC.
Baca Juga: Nih! Beberapa Life Hack Bermanfaat untuk Pengguna Layanan Netflix
Faktor kedua, Netflix yakin layanannya bakal semakin diminati dan angka konsumen yang keluar dari Netflix hanya 2 persen di AS, jauh lebih kecil dari layanan streaming pesaingnya.
"Kunci untuk meningkatkan harga tanpa angka cancel yang naik signifikan atau ketidakpuasan adalah untuk meyakinkan pelanggan bahwa mereka masih akan mendapatkan value yang luar biasa," tambah CNBC.
Sejauh ini dengan konten-kontennya, Netflix dinilai banyak pihak punya kualitas, bahkan meninggalkan televisi kabel.
Petinggi Netflix juga mengakui bahwa ambisi mereka adalah menjadi dominan seperti HBO sebelum televisi semacam HBO dapat menandingi mereka di ranah streaming.
"Tujuannya adalah untuk menjadi HBO dengan lebih cepat daripada HBO menjadi kami," kata co CEO Netflix Ted Sarandos.
Baca Juga: Perbedaan Layanan Disney Plus Hotstar dan Netflix, Pilih Mana?
Source | : | CNBC |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR