CEO Qualcomm Steve Molenkov meyakini pengiriman smartphone 5G secara global akan mencapai 750 juta unit pada 2020.
Dalam Tianyi Intelligent Ecological Industry Summit Forum, Steve memperkirakan jumlah koneksi 5G global akan melebihi 1 miliar pada 2023.
"Komunikasi nirkabel telah menjadi teknologi koneksi yang sangat baik, sehingga proses komersial 5G dipercepat seperti yang diharapkan," ujar Steve, dikutip dari Gizchina.
Jika perkiraan tersebut benar, maka pencapaian angka itu akan menjadi dua tahun lebih cepat dari 4G. Pada 2025, jumlah koneksi 5G global diperkirakan akan mendekati 3 miliar, dan lalu lintas 5G akan menyumbang 45 persen dari lalu lintas data jaringan seluler global.
Terlepas dari teori konspirasi yang sedikit memperlambat, perkembangan jaringan 5G dinilai masih sangat masif.
Qualcomm baru-baru ini mengumumkan peluncuran serangkaian platform chip infrastruktur jaringan 5G.
Dengan langkah ini, perusahaan asal Amerika Serikat itu mempercepat ekosistem seluler virtualisasi dan transformasi interoperabilitas Radio Access Networks (RAN).
Baca Juga: Smartphone Canggih ini Jadi Jadi Smartphone 5G Terlaris di Dunia
Ketiga platform tersebut antara lain platform unit frekuensi radio Qualcomm, platform unit terdistribusi Qualcomm dan platform unit radio terdistribusi Qualcomm.
Platform baru ini adalah kumpulan solusi yang memungkinkan operator seluler menyebarkan generasi baru jaringan RAN virtual (vRAN) konvergen terbuka.
Selain itu, platform ini dirancang untuk mendukung produsen peralatan komunikasi untuk mengubah jaringan publik dan jaringan pribadi perusahaan nirkabel menjadi platform inovatif untuk mewujudkan potensi penuh 5G.
Platform seri 5G RAN hadir untuk mendukung produsen peralatan jaringan yang sudah ada dan yang baru muncul untuk mempercepat penerapan dan komersialisasi peralatan dan fitur vRAN.
Source | : | Gizchina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR