Perusahaan e-commerce asal China Alibaba mencatatkan keuntungan USD56 miliar atau setara dengan Rp793 triliun dalam festival belanja Singles Day (11.11). Angka tersebut merupakan tanda kekuatan pemulihan di China selama pandemi corona.
Survei firma riset pasar Oliver Wyman menemukan bahwa 86 persen konsumen China bersedia membelanjakan sama atau lebih dari yang mereka lakukan selama Hari Jomblo tahun lalu.
"Ekonomi China telah mengalami pemulihan yang kuat dan perilaku pembelian konsumen China telah kembali ke tingkat sebelum pandemi," kata Analis Forrester, Xiaofeng Wang dikutip dari CNN.
Pencapaian itu melegakan Alibaba Group Holding Ltd yang telah kehilangan sekitar 10 persen nilai pasarnya pada minggu lalu, ketika regulator membatalkan rencana pencatatan saham perdana (IPO) fintech Ant Group.
Acara penjualan ini menjadi terbesar di dunia, melampaui Black Friday dan Cyber Monday di Amerika Serikat, dan berlangsung selama empat hari pada tahun ini. Sejauh ini, Singles Day telah mendatangkan penjualan 16 kali lebih besar berdasarkan nilai pesanan daripada Prime Day global selama dua hari dari Amazon.com pada Oktober lalu.
Jika biasanya festival belanja 11.11 hanya dilakukan dalam satu hari, untuk gelaran yang ke-12 ini Alibaba memperpanjang durasi festival belanja online dari 1 November hingga 11 November. Festival hari jomblo ini diadakan di banyak platform e-commerce milik Alibaba, termasuk Tmall dan Taobao.
Dalam periode promo yang berlangsung selama 10 hari, 13 brand berhasil melampaui GMV 1 miliar Yuan dan 340 brand lainnya mencatat GMV 100 juta, berdasarkan akumulasi dari waktu dibukanya festival belanja online Alibaba pada 1 November 2020 pukul 00.00 waktu setempat.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR