Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan perusahaan raksasa teknologi Amazon akan berinvestasi senilai Rp30-40 triliun di Indonesia untuk membangun data center.
"Amazon, salah satu perusahaan digital terbesar di dunia menginvestasikan sekitar 30 triliun hingga 40 triliun rupiah," kata Ridwan dalam West Java Investment Summit (WJIS).
Rencananya, data center Amazon itu bakal dibuka pada akhir 2021. Amazon sudah menyiapkan uang senilai USD2,5 miliar untuk membangun tiga data center di Indonesia.
"Saya sangat bangga Jawa Barat mempunyai data center yang dapat melayani bukan hanya Indonesia, tapi juga perusahaan digital di ASEAN," kata Ridwan.
Provinsi Jawa Barat, katanya, masih punya kekuatannya sebagai wilayah yang baik untuk investasi meski Indonesia masih dalam kondisi pandemi COVID-19. Komitmen realisasi investasi itu, menurutnya, menunjukkan Jawa Barat disukai dan dicintai investor.
Ridwan menjelaskan, nilai investasi ke Jawa Barat pada tahun 2020 tercatat hingga Rp380 triliun. Sebanyak 16 proyek investasi yang ditawarkan di ajang WJIS 2020 juga senilai Rp40 triliun.
Baca Juga: Amazon Ungkap Penjualan Merchandise Trump Lebih Laku Dibanding Biden
Awal Tahun Depan
Layanan berbasis cloud computing milik Amazon, Amazon Web Services (AWS) tetap sesuai rencananya untuk membuka pusat data atau data center di Indonesia pada akhir 2021 walaupun saat ini dalam pandemi COVID-19.
"Kami masih sesuai jadwal untuk meluncurkan pangkalan data ataupun data center ini di Indonesia sesuai dengan announcement di akhir tahun depan 2021," ujar Country General Manager Indonesia AWS, Gunawan Susanto, dalam media briefing virtual, Senin.
Pembangunan pusat data tersebut, memberikan signifikan masuknya investasi ke Indonesia, yang tentunya disertai dengan penyerapan tenaga kerja juga program yang dilakukan oleh AWS.
AWS Indonesia pun menjalin kerjasama bersama komunitas pengembang atau developer di Indonesia, untuk mengadakan berbagai program pelatihan, sehingga developer diharap mempunyai akses ataupun skill mumpuni dan mampu bersaing secara global.
Tak hanya itu, Gunawan mengatakan bahwa AWS juga telah ikut serta dalam program Digital Talent Scholarship yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengembangkan talenta digital, sebagai salah satu upaya dalam percepatan transformasi digital yang sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
Baca Juga: Kerap Jadi Pertanyaan, Keamanan di Awan Jadi Tugas Penyedia & Pelanggan
"Nantinya akan ada program lain di mana kami investasi untuk melakukan training ataupun program pelatihan ekosistem lokal," kata Gunawan.
Di samping itu, Gunawan mengungkapkan AWS telah banyak memberikan pelatihan kepada customer di Indonesia, salah satunya dengan memberi kesempatan untuk bergabung dalam program global.
"Program seperti itu yang tujuannya kalau mengerucut di luar nilai investai adalah skill akan improve, di mana akan banyak lagi program yang kami lakukan untuk improve skill dan talent," Gunawan melanjutkan.
Lebih dari itu, akses teknologi yang ada diharap akan membuka kolaborasi di ekosistem lokal, untuk kemudian dapat mengembangkan bisnis.
Bagi AWS, dibutuhkan pula ekosistem partner untuk mengakomodasi transformasi digital, sehingga customer dapat fokus pada operasional bisnis.
Baca Juga: NTT Things Cloud Bisa Bantu Pemanufakturan Beroleh Insight dari IoT
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR