Saat ini Jumlah pengguna berbayar layanan video on-demand Disney Plus mencapai 73,7 juta orang dalam satu tahun terakhir. Hal itu terungkap dalam laporan keuangan Disney kuartal keempat (Q4) tahun fiskal 2019.
Pencapaian jumlah pengguna berbayar itu meningkat dari Agustus lalu hanya 60,5 juta secara global.
Pencapaian itu jauh melampaui perkiraan karena Disney memprediksi baru akan memiliki 60 juta pengguna berbayar setelah lima tahun sejak layanan dirilis 2019 lalu.
"Kami dengan senang hati bisa melaporkan bahwa, hingga akhir kuartal keempat 2020, layanan kami (Disney Plus) memiliki lebih dari 73 juta pelanggan berbayar. Ini jauh melampaui ekspektasi kami di tahun pertamanya," kata CEO Disney, Bob Chapek dalam sebuah pernyataan.
Sayangnya, Disney tidak mengungkapkan angka pertumbuhan jumlah pelanggan Disney Plus di kuartal keempat dibandingkan kuartal sebelumnya.
Laporan itu juga melampaui prediksi analisis yang memprediksi bahwa jumlah pelanggan Disney Plus hanya akan mencapai sekitar 10 hingga 18 juta di tahun pertama.
Pendapatan Disney Plus dari tahun ke tahun meningkat 41 persen dengan total pendapatan mencapai 4,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp69,6 triliun.
Sementara, kerugian operasionalnya turun dari 751 juta dollar AS (sekitar Rp 10,6 triliun) pada Q4 2019 menjadi 580 juta dollar AS (sekitar Rp 8,2 triliun) di Q4 2020 sebagaimana dihimpun Tech Crunch.
Jumlah pelanggan berbayar Disney Plus masih jauh di bawah pesaing utamanya, Netflix yang memiliki sekitar 193 juta pengguna. Di Indonesia, layanan Disney Plus juga sudah hadir sejak September lalu.
Layanan tersebut hadir di Asia Tenggara dengan menggandeng Hotstar, layanan video streaming asal India.
Disney+ Hotstar kini sudah bisa diunduh pengguna di Indonesia lewat toko aplikasi Google Play Store (Android) dan App Store (iOS).
Tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia sendiri adalah mulai dari Rp 39.000 per bulan, atau Rp 199.000 per tahun.
Source | : | Tech Crunch |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR